JAKARTA, KOMPAS — Sebagai salah satu bank swasta terbesar, PT Bank CIMB Niaga Tbk mencatat pertumbuhan laba bersih 7,6 persen menjadi Rp 944 triliun pada awal tahun ini. Pertumbuhan laba didukung pertumbuhan pendapatan operasional.
Presiden Direktur CIMB Niaga Tigor M Siahaan, dalam keterangan tertulis terkait kinerja triwulan I-2019 di Jakarta, Kamis (25/4/2019), mengatakan, kinerja keuangan CIMB Niaga tumbuh stabil dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2018.
”Pendapatan operasional naik 1,1 persen secara tahunan. Kontribusi terbesar berasal dari pendapatan nonbunga (NoII) yang naik 4 persen menjadi Rp 1,03 triliun,” katanya.
Pada triwulan I-2019, CIMB Niaga juga mencatat kredit tumbuh 5 persen secara tahunan sebesar Rp 187,99 triliun. Penyaluran kredit tumbuh signifikan pada kredit pemilikan rumah (KPR) dan usaha kecil menengah (UMKM) masing-masing 13,1 persen dan 8,1 persen. Adapun kredit korporasi tumbuh 5,1 persen.
”Ke depan, CIMB Niaga akan terus fokus memperbesar bisnis konsumer dan UKM. BCA juga akan meningkatkan dana murah (CASA) serta memperkuat proposisi bisnis dan produk syariah,” tutur Tigor.
Ia melanjutkan, biaya kredit turun dari 1,79 persen menjadi 1,6 persen. Ditambah lagi, biaya pencadangan turun menjadi 16,2 persen. Dengan demikian, rasio cadangan terhadap kredit bermasalah (LLC) berada di level aman sebesar 113,8 persen.
CIMB Niaga mencatat, penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) Rp 190,56 triliun dengan rasio CASA 53,7 persen. Adapun tabungan tercatat tumbuh 2,8 persen secara tahunan.
Pengalaman nasabah
Tigor mengatakan, CIMB Niaga berkomitmen mengembangkan produk berbasis digital untuk meningkatkan pelayanan dan pengalaman nasabah. Sejak 31 Maret 2019, sebanyak 95,6 persen total transaksi nasabah dilakukan melalui layanan perbankan digital, seperti CIMB Clicks, Go Mobile, dan ATM.
Menurut dia, komitmen korporasi untuk meningkatkan pengalaman nasabah melalui layanan digital turut berkontribusi positif pada kinerja korporasi. ”Kami juga telah membuka Digital Lounge @Campus di Universitas Atma Jaya Yogyakarta dan Universitas Atma Jaya Jakarta,” kata Tigor.