Retno Berharap China Tingkatkan Impor Minyak Sawit Indonesia
Oleh
Pascal S Bin Saju
·2 menit baca
BEIJING, KAMIS — Indonesia mengharapkan China dapat segera merealisasikan komitmennya untuk meningkatkan impor minyak kelapa sawit dari Indonesia. Dalam kerangka bilateral, Indonesia juga mengharapkan China dapat lebih membuka pasarnya untuk berbagai produk Indonesia.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri RI, Arrmanatha Nasir, Kamis (25/4/2019) pagi, mengatakan, harapan tersebut disampaikan oleh Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi dalam pertemuan dengan State Councilor/Menlu China Wang Yi di Balai Agung Rakyat, di Beijing, China, Rabu (24/4/2019).
Menurut Arrmanatha, dalam pertemuan tersebut kedua Menlu membahas upaya untuk meningkatkan kerja sama, baik pada tingkat bilateral, kawasan, maupun multilateral. Dalam kerangka bilateral, Menlu RI mendorong agar nilai perdagangan Indonesia-China dapat lebih berimbang.
”Dalam hal ini, Menlu RI mengharapkan agar RRT (China) dapat lebih membuka pasarnya untuk berbagai produk Indonesia, termasuk produk buah-buahan,” kata Arrmanatha.
Secara khusus, Menlu China menyampaikan selamat kepada pemerintah dan rakyat Indonesia atas suksesnya pelaksanaan pemilihan umum yang digelar pada 17 April lalu.
Menlu RI mengatakan, pemilu yang baru terlaksana di Indonesia merupakan salah satu yang terbesar di dunia dengan 800.000 lebih jumlah tempat pemunggutan suara dan angka partisipasinya sekitar 80 persen.
Kerja sama Indo-Pasfisik
Arrmanatha mengatakan, dalam kerangka kerja sama kawasan, Kedua Menlu membahas mengenai kerja sama Indo-Pasifik. Menlu RI menyampaikan berbagai inisiatif Indonesia untuk mendorong kerja sama di Indo-Pasifik yang terbuka, inklusif, transparan, menghormati hukum internasional dan sentralitas ASEAN.
”Dalam konteks ini, Menlu RRT menyambut baik peran ASEAN di kawasan, dan arti penting sentralitas ASEAN dalam mengembangkan kerja sama di kawasan dan antarkawasan,” kata Arrmanatha.
Terkait dengan kerja sama Indonesia-China di tingkat multilateral, kedua Menlu sepakat untuk meningkatkan koordinasi sebagai sesama anggota Dewan Keamanan PBB, khususnya pada masa Keketuaan Indonesia di Dewan Keamanan PBB, Mei 2019.
Selain itu, Menlu RI juga menyampaikan pencalonan Indonesia sebagai anggota Dewan HAM untuk periode 2020-2022. China diharapkan mendukung langkah Indonesia tersebut.
Pertemuan Menlu RI dan State Councilor/Menlu China itu untuk mempersiapkan partisipasi Wakil Presiden RI dalam pertemuan kedua Forum Kerja Sama Internasional Sabuk Jalan (BRF II), 26-27 April 2019, di Beijing.
Forum tersebut akan membahas kerja sama konektivitas dan dukungan terhadap pencapaian target Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) PBB, yang direncanakan dihadiri oleh Sekjen PBB dan para kepala negara/pemerintahan dari 39 negara, termasuk negara-negara ASEAN.