Banjir Kiriman Melanda 32 Titik di Jakarta, Sejumlah Warga Mengungsi
Hujan lebat yang terjadi di Bogor pada Kamis menyebabkan 32 titik di wilayah Jakarta kebanjiran, Jumat (26/4/2019). Salah satu daerah yang berdampak banjir terparah adalah Pejaten Timur, Pasar Minggu, Jakarta Selatan.
Oleh
Aguido Adri/Danang David Aritonang
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Hujan lebat yang terjadi di Bogor pada Kamis menyebabkan 32 titik di wilayah Jakarta kebanjiran, Jumat (26/4/2019). Salah satu daerah yang berdampak banjir terparah adalah Pejaten Timur, Pasar Minggu, Jakarta Selatan.
Saat banjir datang sekitar Jumat dini hari, genangan air di daerah itu setinggi 3 meter. Saat ini banjir sudah mulai surut di sejumlah titik.
Petugas pemadam kebakaran area Pasar Minggu bersama warga Pejaten Timur yang terdampak banjir Sungai Ciliwung membersihkan rumah yang dipenuhi lumpur. Selain itu, petugas juga memompa air dan membuangnya ke Sungai Ciliwung.
Nanang, Ketua RT 017 RW 007, mengatakan, khusus wilayahnya, warga yang terdampak banjir sebanyak 35 rumah tetap, 53 kontrakan, 125 orang warga tetap, 17 anak balita, dan 97 orang warga musiman.
”Alhamdulillah tidak ada korban jiwa dan luka. Semua warga sudah dievakuasi. Tidak ada rumah yang rusak atau hancur,” kata Nanang.
Sementara itu, sejumlah warga, seperti Irsyad (26), warga RT 008 RW 007, dan Nuryati (35), warga RT 016 RW 007, Pejaten Timur, Pasar Minggu, harus mengungsi karena sampai pukul 16.30 rumah mereka terendam sekitar setengah meter. Sebelumnya rumah mereka terendam air setinggi 3 meter.
”Saya berharap ada bantuan, terutama logistik seperti air bersih, selimut, dan alas untuk tempat tidur. Ini rencananya kami akan diungsikan ke mesjid,” kata Nuryati.
Saya berharap ada bantuan, terutama logistik seperti air bersih, selimut, dan alas untuk tempat tidur. Ini rencananya kami akan diungsikan ke masjid.
Salah satu rumah yang persis di samping bantaran Sungai Ciliwung adalah rumah Supadi (38), warga RT 008 RW 007. Ia sibuk membersihkan lumpur yang masuk ke rumahnya. Tidak semua perabotan rumah tangga bisa ia selamatkan.
Ia mengatakan, sekitar pukul 03.00 air perlahan naik hingga merendam rumahnya. Ketinggian air 2,5 meter. ”Sekitar pukul 01.30, kami sudah mulai menaikkan perabotan tetapi air cepat datang. Akhirnya ada beberapa yang tidak bisa saya selamatkan,” ujarnya.
Ari Santoso, Kepala Peleton Grup A Dinas Pemadam Kebakaran Pasar Minggu, mengatakan, pada pukul 00.00 petugas sudah berada di lokasi karena sudah ada peringatan banjir kiriman dari Bogor. Para petugas langsung meminta warga untuk menyelamatkan barang-barang berharga dan segera mengungsi ke daerah yang lebih tinggi.
Namun, tidak semua warga yang mau mengungsi seperti sejumlah warga di RT 001 RW 007. ”Sebanyak 12 orang kami jemput paksa menggunakan perahu karet, evakuasi berlangsung hingga pukul 10.00. Warga tidak mau karena merasa sudah biasa kena banjir. Kami harus negosiasi dulu agar mereka mau mengungsi,” kata Ari.
Menurut Ari, proses evakuasi berjalan cukup merepotkan karena harus melawan arus. Untuk itu, para petugas memasang tali tambang pengaman sepanjang sepanjang sekitar 10 meter.
”Jika warga tidak dievakuasi, justru akan membahayakan jiwa karena ada kemungkinan banjir susulan datang. Selain itu, banjir yang lama surut bisa membuat warga kelaparan dan tidak ada listrik,” ujarnya.
Jika warga tidak dievakuasi, justru akan membahayakan jiwa karena ada kemungkinan banjir susulan datang.
Kompas tidak bisa masuk lebih jauh ke RT 005 RW 008 karena air masih setinggi 1,5 meter hingga 2 meter. Kompas hanya mencapai batas RT 016 dan 017 RW 007 yang kedalaman airnya setinggi setengah meter.
Kepala UPT Pusat Data dan Informasi BPBD DKI Jakarta M Ridwan, status siaga Bendungan Katulampa naik menjadi siaga 1 pada Kamis pukul 20.30, sedangkan Pintu Air Depok Siaga 1 pada pukul 00.43. Pada Jumat pukul 01.30, Sungai Ciliwung mulai meluap.
Selain Pejaten Timur, daerah yang terdampak banjir cukup parah adalah Kelurahan Pengadegan, Jakarta Selatan, dengan total 92 pengungsi. Seluruh warga telah diungsikan ke Rusun Pengadegan.
”Kami juga telah menyebarkan informasi peringatan dini kepada masyarakat yang berada di bantaran Sungai Ciliwung melalui SMS dan berkoordinasi dengan kelurahan terdampak,” katanya.
Sejak pukul 06.00, banjir di sejumlah wilayah Jakarta Selatan, seperti Kelurahan Pengadegan, Rawajati, dan Pejaten Timur setinggi 20-170 sentimeter (cm). Untuk wilayah Jakarta Timur, terutama di Kelurahan Kampung Melayu, Cawang, dan Bidara Cina, ketinggian air 20-100 cm.
Ridwan mengatakan, Dinas Sumber Daya Air DKI Jakarta juga telah mengerahkan 133 pompa dan 465 pompa stasioner di sejumlah lokasi terdampak. Selaim itu, penyedotan air dan pembersihan genangan telah dilakukan oleh petugas PPSU di setiap kelurahan.
”Makanan siap saji juga telah kami distribusikan bersama dengan Dinas Sosial DKI untuk korban-korban yang terdampak banjir,” ucapnya. (GIO/DVD)