Komposisi keanggotaan DPR periode 2019-2024 diperkirakan tak banyak berbeda dengan DPR kini. Ini menimbulkan kekhawatiran, kinerja DPR juga tak banyak berubah.
JAKARTA, KOMPAS - Dengan komposisi partai politik dan keanggotaan yang tidak jauh berbeda dari sebelumnya, kinerja Dewan Perwakilan Rakyat periode 2019-2024 diprediksi tidak banyak berubah. Terkait hal itu, beberapa indikator produktivitas kedewanan ke depan perlu ditinjau ulang, seperti patokan kinerja legislasi yang sebaiknya berpatok pada kualitas ketimbang kuantitas.
Berdasarkan hasil hitung cepat, diprediksi ada sembilan partai yang mendapatkan kursi DPR. Partai itu adalah yang kini mendapatkan kursi DPR, kecuali Partai Hanura. Keanggotaan Dewan diprediksi juga akan didominasi calon anggota legislatif petahana.
Peneliti Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia Lucius Karus, di Jakarta, Kamis (25/4/2019), menilai, dengan konfigurasi DPR 2019-2024 yang berpotensi didominasi partai pendukung Joko Widodo-Ma’ruf Amin, konsolidasi politik di awal masa menjabat seharusnya dapat berlangsung lancar. Namun, dengan wajah lama yang mendominasi keanggotaan DPR 2019-2024, kecil kemungkinan ada perbaikan kinerja DPR yang signifikan.
Sepanjang 2018, DPR dan pemerintah hanya mengesahkan 10 persen atau 5 dari 50 RUU yang ditargetkan rampung dibahas, yaitu revisi UU MPR, DPR, DPD, dan DPRD; revisi UU Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme; RUU Kekarantinaan Kesehatan; RUU Penerimaan Negara Bukan Pajak; serta RUU Serah Simpan Karya Cetak dan Karya Rekam. Sementara itu, sejak 2019 anggota Dewan praktis hanya mengurusi persiapan Pemilu 2019.
Sementara itu, sejak mereka menjabat pada Oktober 2014, hanya 22 RUU prioritas yang berhasil disahkan dari total 189 RUU di Prolegnas 2014-2019.
Koordinator Komite Pemilih Indonesia Jerry Sumampouw mengatakan, selama partai-partai yang duduk di parlemen sama, kecil kemungkinan ada perubahan signifikan.
”Meski ada anggota baru di parlemen, kultur partai akan menentukan. Selama partai tidak mereformasi diri, wajah DPR tak akan banyak berubah,” ujar Jerry.
Dominasi petahana
Proses rekapitulasi suara hasil pemilu saat ini masih berlangsung di tingkat kecamatan. Dari hasil rekapitulasi sejauh ini, berdasarkan pantauan sejumlah partai secara internal, caleg petahana masih akan mendominasi kursi DPR.
Sekretaris Jenderal PAN Eddy Soeparno mengatakan, caleg petahana dari PAN banyak yang akan kembali ke Senayan.
Sementara itu, di Partai Nasdem ada beberapa caleg baru yang berpotensi mendapat kursi DPR. Sekretaris Jenderal Nasdem Johnny G Plate berharap, sosok baru itu dapat membawa perubahan pada kinerja DPR ke depan.
”Sejauh ini masih berimbang antara petahana dan nonpetahana,” ujarnya.
Adapun untuk mengefektifkan kinerja DPR ke depan, perlu ada indikator produktivitas yang berbeda. Di bidang legislasi, misalnya, pembahasan RUU sebaiknya lebih berpatok pada kualitas dan relevansi RUU bagi masyarakat.