Merebaknya eceng gondok di permukaan Waduk Jatiluhur dalam tiga bulan terakhir butuh penanganan yang serius dari berbagai pihak.
PURWAKARTA, KOMPAS Eceng gondok merebak memenuhi permukaan air di Waduk Jatiluhur, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, sejak Februari lalu. Rimbunan gulma itu mengakibatkan transportasi air terhambat dan mengancam produktivitas ikan budidaya keramba apung di sana.
Berdasarkan pantauan pada Kamis (25/4/2019), ribuan gulma air menyelimuti kawasan waduk. Belasan pembudidaya ikan di keramba jaring apung (KJA) bekerja keras menyingkirkan eceng gondok di sekitar keramba.
Mereka bahu-membahu membawa gulma itu ke pinggir waduk dengan menggunakan perahu. Ratusan kilogram gulma itu lantas diangkut menggunakan mobil pikap dan dibuang di pinggir jalan.
Ferdian (28), pembudidaya KJA di sana, menyatakan, keberadaan eceng gondok telah menghambat laju perahunya. Dalam dua bulan terakhir, dua kali ia mengganti baling-baling perahu yang patah karena tersangkut akar eceng gondok.
Selain itu, merebaknya eceng gondok di sana juga membuat waktu tempuh lebih lama untuk menuju KJA miliknya. Kini, waktu tempuh ke KJA mencapai dua jam, lebih lama dari sebelumnya yang bisa ditempuh dalam 45 menit. Lamanya waktu tempuh itu sekaligus berdampak pada konsumsi bahan bakar solar untuk perahunya menjadi lebih banyak.
”Kami berharap pemerintah lebih memperhatikan pemberantasan eceng gondok karena berpengaruh terhadap produktivitas ikan,” katanya.
Hasil penelitian Balai Pemulihan dan Konservasi Sumber Daya Ikan Jatiluhur yang dibukukan tahun 2016, populasi eceng gondok yang tinggi disebabkan berlebihnya jumlah nutrien pada ekosistem perairan. Nutrien itu dapat bersumber dari pakan ikan yang dibudidayakan.
Adapun ledakan pertumbuhan eceng gondok dapat menyebabkan penurunan kandungan oksigen karena penetrasi cahaya matahari tidak bisa menembus hingga lapisan bawah air. Jika dibiarkan, hal ini dapat menurunkan produksi ikan dan sedimentasi waduk yang memiliki luas hingga 8.300 hektar tersebut.
Sekretaris Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Purwakarta Ade M Amin menyampaikan, pihaknya telah berupaya membenahi ekosistem waduk, khususnya penanganan populasi eceng gondok.
Upaya yang dilakukan di antaranya menebar bibit nila, emas, patin, dan bandeng agar tumbuh alami dengan pakan eceng gondok. Penanganan itu akan efektif jika ada partisipasi dari pembudidaya KJA. (MEL)