Food Station Ajukan Kuota Impor 20.000 Ton Bawang Putih
Menjelang bulan puasa dan Lebaran, PT Food Station Tjipinang Indah mengungkapkan, pasokan bawang putih masih mengkhawatirkan. Saat ini harga bawang putih di DKI Jakarta melonjak karena persediaan mulai menipis di saat sebagian besar harga kebutuhan pokok lainnya cenderung stabil.
Oleh
Helena F Nababan/Dhanang David
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Menjelang bulan puasa dan Lebaran, PT Food Station Tjipinang Indah mengungkapkan, pasokan bawang putih masih mengkhawatirkan. Saat ini harga bawang putih di DKI Jakarta melonjak karena persediaan mulai menipis di saat sebagian besar harga kebutuhan pokok lainnya cenderung stabil.
PT Food Station, salah satu BUMD pangan Pemprov DKI Jakarta, pada 2018 pernah mendapat izin impor. Namun, tahun 2019, perusahaan ini belum juga mendapatkan izin impor.
Arief Prasetyo, Direktur Utama PT Food Station Tjipinang Indah, Kamis (25/4/2019), menjelaskan, untuk bisa impor bawang putih, perlu persetujuan dua kementerian, yaitu Kementerian Perdagangan dan Kementerian Pertanian.
Pada 2018, perusahaan daerah itu hanya mendapat izin kuota impor 10.000 ton dari Kementerian Perdagangan meski Kementerian Pertanian merekomendasikan 20.000 ton. Untuk tahun 2019, Food Station juga mengajukan izin impor yang sama, yaitu 20.000 ton kepada Kementan.
Dalam rekomendasi impor Kementan yang disebut rekomendasi impor produk holtikultura (RIPH) itu pun, ada kewajiban yang mesti dipenuhi PT Food Station. Kewajiban itu mengharuskan Food Station menghasilkan bibit bawang putih sebanyak 5 persen dari yang ditetapkan dalam RIPH. Artinya, 5 persen dari 20.000 ton adalah 1.000 ton.
PT Food Station, kata Arief, melakukan penanaman bawang putih di areal seluas 167 hektar. Areal itu tersebar di Jambi bekerja sama dengan PTPN VI di Temanggung, Cianjur, Sukabumi, dan di Wonosobo. Per hektar lahan dapat menghasilkan 6 ton bawang putih bibit. Arief menyatakan, seluruh lahan sudah tertanami.
Arief berharap, pemerintah pusat bisa segera mengabulkan permohonan kuota impor bawang putih 2019 untuk menjaga stok. Saat ini, stok bawang putih di Food Stasion hanya tersisa sekitar 5 ton dan diprioritaskan untuk Pasar Murah jelang Ramadhan.
Naik 15 persen
Asisten Perekonomian dan Keuangan Sekda Provinsi DKI Jakarta Sri Haryanti mengatakan, kuota impor telah diajukan oleh PT Food Station Tjipinang Jaya selaku BUMD yang telah memiliki lisensi impor. Pada April, harga bawang putih di DKI Rp 37.070 per kilogram, naik 15 persen dibanding Maret lalu.
”Stok bawang putih dari hasil kuota impor pada 2018 sudah terserap oleh masyarakat. Saat ini kami kembali mengajukan kuota impor bawang putih untuk 2019,” ujarnya seusai rapat koordinasi menjelang Ramadhan di Balai Kota, Jakarta, Kamis.
Edi Pambudi, Asisten Deputi Moneter dan Neraca Pembayaran Kemenko Perekonomian, seusai rapat di Balai Kota menjelaskan, untuk masalah perizinan impor bawang putih masih terus berproses.
Dalam tugas penjagaan stok dan harga, bawang putih merupakan produk lain selain tugas utama, yaitu beras. Dengan begitu, Food Station menjaga stok untuk beras, telur, tepung terigu, minyak goreng, bawang putih, susu, hingga ikan tongkol.
Sementara itu, sejumlah harga kebutuhan pokok, seperti beras, minyak, daging, dan telur, cenderung stabil pada bulan April. Harga beras premium Rp 11.939 per kilogram, kemudian harga minyak goreng curah Rp 10.985 per liter. Adapun harga daging ayam ras Rp 31.088 per kilogram dan daging sapi Rp 121.070 per kilogram. Harga telur ayam ras juga stabil di angka Rp 23.861 per kilogram.