KPU Blitar Siapkan Tenaga Medis Dukung Petugas Rekapitulasi
Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Blitar, Jawa Timur, bekerjasama dengan dinas kesehatan setempat, menyiapkan tenaga medis dari puskesmas untuk mengawal proses rekapitulasi suara yang tengah berlangsung di masing-masing kecamatan.
Oleh
DEFRI WERDIONO
·2 menit baca
BLITAR, KOMPAS-Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Blitar, Jawa Timur, bekerjasama dengan dinas kesehatan setempat, menyiapkan tenaga medis dari puskesmas untuk mengawal proses rekapitulasi suara yang tengah berlangsung di masing-masing kecamatan.
Penyiapan petugas medis dilakukan untuk memberikan pertolongan secepatnya apabila ada petugas sakit akibat kelelahan saat menjalankan proses penghitungan suara. Hingga saat ini ada ada empat orang petugas pemilu di Kabupaten Blitar meninggal dunia dan lima orang lainnya menjalani perawatan di rumah sakit.
Keempat korban yang meninggal adalah Ketua Panitia Pemungutan Suara (PPS) Desa Kendalrejo, Kecamatan Srengat, Joko Priyo Saptono; anggota Linmas Desa Salamrejo, Kecamatan Binangun, Toyib Nurohman (53); dan anggota Linmas Desa Salam, Kecamatan Nglegok Muhtadi (43).
Adapun korban terakhir yang meninggal dunia adalah anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) Desa Ponggok, Kecamatan Ponggok, Wiji Saeroni (55), yang mengembuskan napas terakhir pada hari Kamis (25/4/2019).
“Petugas medis dari Puskesmas di kecamatan masing-masing segera back up. Mereka siaga di tempat penghitungan untuk melayani teman-teman petugas hingga saksi yang ikut rekapitulasi di tingkat kecamatan,” ujar Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Blitar Imron Nafifa, Jumat (26/4/2019).
Petugas medis dari Puskesmas di kecamatan masing-masing segera back up. Mereka siaga di tempat penghitungan untuk melayani teman-teman petugas hingga saksi yang ikut rekapitulasi di tingkat kecamatan
Dari hasil pemeriksaan kesehatan, menurut Imron, rata-rata petugas yang terlibat dalam proses rekapitulasi mengalami peningkatan tekanan darah. Pihaknya telah meminta PPK untuk melaporkan setiap perkembangan yang ada.
“Kalau lima orang yang sedang sakit ini kami belum tahu kondisinya. Ini tadi rapat koordinasi dengan PPK. Kami harap PPK bisa melaporkan perkembangannya,” ujarnya.
Disinggung soal apakah mereka yang meninggal mempunyai riwayat penyakit bawaan, Imron mengatakan untuk petugas linmas ada yang memiliki penyakit bawaan dan kambuh saat bertugas. Sedangkan untuk petugas KPPS Desa Ponggok diduga akibat kelelahan.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Blitar Kuspardani membenarkan jika pihaknya bekerjasama dengan KPU menyiapkan tenaga medis untuk mendukung proses rekapitulasi. “Masing-masing puskesmas mengirimkan petugasnya ke kantor kecamatan masing-masing tempat rekapitulasi dilakukan,” katanya.
Sementara itu pihak Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Dr Radjiman Wediodiningrat Lawang, Kabupaten Malang, mengatakan, hingga kini belum ada calon anggota legislatif yang masuk ke rumah sakit tersebut. Berdasarkan pengalaman pada pemilu legislatif (pileg) sebelumnya, ada anggota caleg gagal yang menjalani perawatan di salah satu RSJ tertua di Indonesia itu.
Kepala Subbagian Hukum Organisasi dan Hubungan Masyarakat RSJ Dr Radjiman Wediodiningrat, Ribut Supriatin, mengatakan, jumlah pasien yang masuk ke RSJ Dr Radjiman Wediodiningrat masih fluktuatif.
“Hari ini, misalnya, terisi 520 dari total 700 tempat tidur. Mereka bukan pasien yang kalah dalam pileg melainkan pasien kiriman dari Dinas Sosial Provinsi Jawa Timur,” katanya.