logo Kompas.id
UtamaTujuh Petugas Pemilu di NTT...
Iklan

Tujuh Petugas Pemilu di NTT Meninggal

Kematian tujuh orang petugas pemilu, 17 April 2019 di Nusa Tenggara Timur menjadi pelajaran sangat penting untuk pelaksanaan pemilu ke depan. Di NTT pula 24 petugas lain terpaksa dirawat di rumah sakit dan kediaman masing-masing karena kelelahan.

Oleh
KORNELIS KEWA AMA
· 3 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/CtU6md90wuJkhOy_WS3cZAJ9bTE=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F04%2FIMG-20190417-WA0096_1555563013.jpg
KOMPAS/INSAN ALFAJRI

Ilustrasi. Petugas KPPS TPS 025, Kelurahan Pondok Jagung Timur, Serpong Utara, Tangerang Selatan, Banten, membuka kotak suara DPD, Rabu (17/4/2019).

KUPANG, KOMPAS — Kematian tujuh  petugas pemilu, 17 April 2019, di Nusa Tenggara Timur menjadi pelajaran sangat penting untuk pelaksanaan pemilu ke depan. Di NTT pula 24 petugas lain harus dirawat di rumah sakit dan rumah masing-masing karena kelelahan.

Dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Kupang, Achmat Atang, di Kupang, Jumat (26/4/2019), mengatakan, pemerintah sebaiknya tidak hanya memberikan santunan kepada para petugas pemilu, seperti KPPS (PPS), panwas, dan PPK yang sakit dan meninggal setelah melaksanakan tugas pada 17 April. Evaluasi juga harus dilakukan.

Editor:
Siwi Yunita
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000