Angka Partisipasi Pemilih di Jateng Bisa di Atas 80 Persen
Melihat antusiasme pemilih pada 17 April dan pada pemungutan suara ulang Sabtu ini, rata-rata angka partisipasi pemilih di Jawa Tengah akan lebih dari 80 persen.
Oleh
REGINA RUKMORINI
·3 menit baca
MAGELANG, KOMPAS — Rata-rata angka partisipasi pemilih di Jawa Tengah dalam Pemilu 2019 diprediksi lebih dari target nasional. Tidak hanya dalam Pemilu pada 17 April lalu, tingginya angka partisipasi dan antusiasme pemilih terlihat dalam pemungutan suara ulang di sejumlah daerah.
”Melihat antusiasme pemilih pada 17 April dan pada pemungutan suara ulang Sabtu ini, rata-rata angka partisipasi pemilih di Jawa Tengah akan lebih dari 80 persen,” ujar komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jawa Tengah, Muslim Aisha, saat meninjau pemungutan suara ulang di TPS 01, Kampung Tulung, Kecamatan Magelang Tengah, Kota Magelang, Sabtu (27/4/2019). Angka partisipasi pemilih di tingkat nasional ditargetkan 77,5 persen.
Pada Sabtu pagi, 29 TPS di Jawa Tengah serentak melakukan pemungutan suara ulang. Sekalipun angka partisipasi pemilih dalam pemungutan suara ulang di sebagian TPS turun, angka partisipasi pemilih di semua TPS jauh di atas 50 persen. Sebagai contoh, di dua TPS di Kabupaten Magelang saja, angka partisipasi pemilih dalam pemungutan suara ulang mencapai 72 persen dan 82 persen.
Penurunan angka partisipasi yang terjadi di sebagian TPS itu, menurut Muslim, terbilang tidak signifikan. Kondisi ini jauh berbeda dibandingkan dengan pemilu tahun-tahun sebelumnya.
”Dalam pemilu sebelumnya, angka partisipasi pemilih dalam pemungutan suara ulang biasanya langsung anjlok 50 persen dibandingkan pada saat hari-H pemungutan suara. Namun, dalam pemilu kali ini, penurunan angka partisipasi berkisar kurang dari 10 persen,” ujarnya.
Di Kota Magelang, dalam pemungutan suara ulang yang dilaksanakan di TPS 01 di Kampung Tulung, jumlah pemilih yang menggunakan hak pilihnya mencapai 232 orang. Pada 17 April lalu, jumlah pemilihnya mencapai 247 orang.
Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kota Magelang Endang Sri Rahayu, mengatakan, penurunan angka partisipasi tersebut terbilang sangat wajar. ”Mungkin, dalam pemungutan suara ulang ini, ada warga yang tidak bisa memilih karena tidak mendapatkan hari libur dari tempatnya bekerja,” ucapnya.
Pada pemungutan suara ulang di TPS 03 di Desa Bandongan, Kecamatan Bandongan, Kabupaten Magelang, sejumlah pemilih tidak keberatan datang dan kembali memilih untuk kedua kali. Tumiah (50), salah satu pemilih, misalnya, tidak keberatan karena memilih tidak butuh waktu lama dan tidak mengganggu aktivitasnya sehari-hari.
”Saya cukup memilih sebentar dan setelah itu langsung kembali berdagang ke pasar,” ujar Tumiah, yang sehari-hari menjaga toko kelontong di Pasar Bandongan.
Hal serupa diungkapkan Nurul (31), pemilih lainnya. Tidak bisa mendapat libur saat hari pelaksanaan pemungutan suara ulang, ia kemudian meminta izin meninggalkan pekerjaannya di sebuah perusahaan swasta untuk mencoblos.
Nurul datang karena merasa dirinya benar-benar terpanggil untuk memberikan hak suara. ”Tanggal 17 April ataupun hari ini sama saja. Saya tetap bersemangat untuk mencoblos,” ujarnya.