Berinovasi Tanpa Henti
Hidup sehat bukan sekadar pencapaian, namun telah menjadi gaya hidup masyarakat. Ada banyak cara untuk terlibat, bahkan menjadi motor tren gaya hidup tersebut, antara lain menyediakan produk dan platform yang inovatif. Hal itu dilakukan Kalbe Farma.
Hidup sehat bukan sekadar pencapaian, namun telah menjadi gaya hidup masyarakat. Ada banyak cara untuk terlibat, bahkan menjadi motor tren gaya hidup tersebut, antara lain menyediakan produk dan platform yang inovatif. Hal itu dilakukan Kalbe Farma.
Di tengah perkembangan industri digital yang kian pesat, PT Kalbe Farma Tbk tak ingin ketinggalan. Perusahaan yang berdiri pada 1966 dan melantai di Bursa Efek Indonesia pada 1991 itu tak henti berinovasi, mengembangkan ekosistem kesehatan berbasis digital.
Inovasi tanpa henti juga diwujudkan emiten Kompas100 tersebut melalui produk baru, minimal satu produk baru per tahun, untuk menggaet konsumen setia.
Geliat perusahaan tersebut antara lain terlihat dari pengembangan KalCare, gerai kesehatan di sejumlah pusat perbelanjaan. Di gerai ini, masyarakat bisa membeli produk-produk Kalbe Farma dan berkonsultasi dengan konsultan yang disediakan Kalbe Farma. Adapun KalbeStore menyediakan produk kesehatan dan nutrisi, baik yang diproduksi Kalbe Farma maupun perusahaan lain.
Sementara, melalui laman klikdokter, masyarakat bisa mencari tips-tips kesehatan dan berkonsultasi dengan dokter.
Presiden Direktur Kalbe Farma, Vidjongtius, dengan pengalaman di perusahaan itu selama 29 tahun, berupaya membawa perusahaan menghadirkan solusi kesehatan yang mendekati konsumen. Tak hanya konsumen setia, namun juga memperluas pasar dengan menyasar generasi milenial.
Berikut petikan perbincangan dengan Vidjongtius, Jumat (26/4/2019), di Kompas, berteman secangkir teh hangat.
Bisa dijelaskan inovasi produk-produk, termasuk yang masuk ke anak muda?
Kami membuat produk-produk yang dekat dengan anak muda seperti minuman, cokelat dan keripik sehat berkalori rendah dan tanpa penyedap rasa atau MSG. Itu tren sehat, karena basisnya makin banyak dan luas. Suplemen tetap digarap, tetapi konsumen kadang-kadang ingin dengan cara yang menyenangkan. Kami terus memikirkan produk-produk yang menyenangkan tetapi sehat, sehingga orang lebih menikmati serta lebih percaya dan yakin dengan produk kami. Kami memacu diri untuk berinovasi.
Seperti apa arah inovasi bisnis berbasis digital?
Di masa depan, kebutuhan kesehatan seperti one stop shopping. Kami yang semula hanya menyediakan obat, di masa mendatang akan memberikan solusi yang tidak hanya untuk orang sakit, tetapi juga orang sehat. Caranya dengan memanfaatkan jaringan yang kami punya (luar jaringan) dan digital. Dunia sudah berubah, terjadi disrupsi. Bagi Kalbe, lebih baik kami mendisrupsi diri sendiri daripada mendadak ada pelaku lain masuk dan kami kaget. Kami mengubah arah dengan cara memberikan solusi mengenai hidup sehat.
Kami memiliki platform yang akan menjadi data raksasa. Kami sudah mulai dengan KalCare yang menjadi cikal bakal one stop shopping. KalCare yang luring kami kombinasikan dengan dalam jaringan, sehingga kalau ada kebutuhan luring tinggal mampir, kalau daring tinggal berbincang lewat internet. Orang sakit maupun sehat pasti butuh ekosistem. Orang sehat butuh informasi kesehatan, bisa dibangun suatu eksosistem. Nantinya, kami akan menjadi total healthcare solution bagi kelompok yang butuh informasi, produk, dan ekosistemnya.
Kedua, klikdokter menjadi jalur daring untuk solusi kesehatan. Hal ini membangun kredibilitas yang membuat orang percaya dengan produk Kalbe. Konsumen memiliki keyakinan dengan laman tersebut, mereka betul berkonsultasi dengan dokter-dokter. Kami memiliki 35 dokter umum yang melayani konsumen secara gratis di klikdokter melalui konsultasi.
Tren di masyarakat, semakin banyak yang mau sehat, sehingga info kesehatan menjadi penting. Dengan klikdokter, info kesehatan sampai ke masyarakat. Di masa mendatang, kami akan mengembangkan metode komunikasi lewat video untuk memudahkan pasien berkomunikasi dengan dokter. Banyak hal bisa dikembangkan dari situ. Kalau sudah nyaman, bisa berkembang menjadi dokter keluarga. Tidak hanya aspek bisnis, tetapi kenyamanan. Kalau lihat profilnya, sebagian besar pengguna merupakan generasi milenial.
Tak tertutup kemungkinan, laman klikdokter akan dikembangkan untuk eksosistem kesehatan yang bekerjasama dengan rumah sakit, asuransi kesehatan. Selain itu, membangun jaringan dokter yang lebih luas, tidak hanya di kota besar tetapi juga kota kecil, serta ada komunikasi antar dokter di kota besar dan kota kecil.
Apakah digitalisasi itu masa depan?
Kesehatan dan digital akan menjadi satu platform. Digital itu memungkinkan semua terjadi. Jajaran direksi harus ”dicuci otak”. Kami mengundang profesional dan pelaku untuk mengubah cara pandang ke arah digital. Kami datangi perusahaan dengan platform yang sudah kami kenal. Kami bertukar pikiran, tujuannya membuka pikiran dan cara pandang. Kami lakukan hal itu dalam satu hingga dua tahun secara konsisten.
Produk kesehatan kami sudah kuat. Produk Kalbe menyentuh masyarakat mulai dari persiapan kehamilan, saat kehamilan, kelahiran, dan seterusnya. Kalbe Farma ini sumber dayanya sudah ada. Jaringan juga sudah ada dan hubungan kerja sama sudah ada, sehingga bisa bergerak dengan cepat. Semua inisiatif digital langsung dipantau jajaran direksi.
Dengan terobosan layanan kesehatan, bagaimana menjaga kesehatan pribadi, termasuk kesehatan di internal perusahaan?
Kami memiliki program kesehatan di internal perusahaan, antara lain ruang fitnes dan ruang musik di unit-unit perusahaan. Kami siapkan anggarannya agar (karyawan) berolahraga secara rutin dengan fasilitas kantor. Jadi, kalo ada karyawan pabrik yang stres melihat obat yang diproduksi setiap hari, bisa main drum dulu di ruang musik..haha. Mungkin belum semua (unit) menyiapkan, akan tetapi sepanjang fasilitas dan ruangan memungkinkan, kami siapkan.
Bagi direksi, perlu didorong juga untuk berolahraga dan hidup sehat dengan mendaftarkan diri di klub olahraga yang paling dekat dengan rumah. Kebetulan saya enggak terdaftar di klub olahraga, saya di rumah saja dengan treadmill. (BM LUKITA GRAHADYARINI)