JAKARTA, KOMPAS — Pengusaha di Tanah Air semakin optimistis kondisi perekonomian Indonesia semakin baik pasca-Pemilu 2019 yang berlangsung lancar. Kepercayaan investor terhadap pemerintah dan perekonomian RI juga semakin kuat.
”Kami optimistis perekonomian Indonesia semakin baik,” kata Wakil Presiden Komisaris PT Adaro Energy Tbk Theodore P Rachmat di Jakarta, Jumat (26/4/2019).
Kalangan pengusaha, termasuk investor, lanjut Teddy, menunggu hasil penghitungan suara Pemilu Presiden 2019. Sebab, kepastian politik dan iklim investasi penting bagi investor.
Tahun ini, sebagaimana disebutkan dalam asumsi dasar ekonomi makro APBN 2019, pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi 5,3 persen. Sementara, Bank Indonesia memperkirakan pertumbuhan ekonomi tahun ini berkisar 5-5,4 persen.
Dalam perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup pada posisi 6.401,08. Sejak awal tahun ini, IHSG naik 3,33 persen. Kapitalisasi pasar saham di BEI sebesar Rp 7.281 triliun.
Sejak awal tahun 2019, investor asing membukukan pembelian bersih Rp 12,923 triliun. Adapun pada perdagangan di BEI, Jumat, investor asing mencatatkan jual bersih Rp 869,48 miliar.
Ketua Dewan Pembina Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Sofjan Wanandi menilai, kondisi keamanan dan politik di dalam negeri yang kondusif menjadi sentimen positif bagi investor, terutama investor di pasar modal.
Di tengah kondisi perekonomian global yang kurang menentu, lanjut Sofjan, kepastian berinvestasi di dalam negeri dengan menjaga stabilitas politik dan keamanan sangat penting. Ia yakin jika kenyamanan berinvestasi dijaga, investor akan terus masuk ke Indonesia sehingga perekonomian Indonesia semakin baik.
Berdasarkan data Bank Indonesia, surplus transaksi modal dan finansial cukup besar karena ditopang aliran masuk modal asing yang sampai Maret 2019 sebesar 5,5 miliar dollar AS. Dengan perkembangan itu, posisi cadangan devisa pada akhir Maret 2019 sebesar 124,5 miliar dollar AS.
Ketua Umum Apindo Hariyadi Sukamdani menambahkan, IHSG memang berfluktuasi setelah pelaksanaan pemilu pada 17 April 2019.
”IHSG fluktuatif masih wajar. Namun, trennya tren positif,” katanya.
Hariyadi juga optimistis kondisi perekonomian Indonesia semakin baik. (FER)