Peresmian Bandara Internasional Yogyakarta Ditunda
Peresmian Bandara Internasional Yogyakarta, atau bandara baru, yang dibangun di Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, akan ditunda sampai waktu yang belum ditentukan. Secara umum bandara sudah siap dioperasikan dan hanya tinggal menunggu konfirmasi operasional dari maskapai penerbangan.
Oleh
NINO CITRA ANUGRAHANTO
·2 menit baca
YOGYAKARTA, KOMPAS — Peresmian Bandara Internasional Yogyakarta, atau bandara baru, yang dibangun di Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, akan ditunda sampai waktu yang belum ditentukan. Secara umum, bandara sudah siap dioperasikan dan hanya tinggal menunggu konfirmasi operasional dari maskapai penerbangan.
Semula bandara baru itu direncanakan diresmikan pada 29 April 2019. Akan tetapi, PT Angkasa Pura I masih mencari jadwal yang tepat agar Presiden Joko Widodo yang meresmikan beroperasinya bandara baru tersebut.
”Peresmian menyesuaikan jadwal dari Presiden. Nanti akan diinformasikan lagi, menunggu waktu dari Presiden. Akan tetapi, bandara sudah siap beroperasi,” kata Direktur PT Angkasa Pura I Faik Fahmi seusai peresmian Bali Ekonomi Desa Sambirejo di Kabupaten Sleman, DIY, Sabtu (27/4/2019).
Faik menyampaikan, pihaknya juga masih menanti konfirmasi dari pihak maskapai penerbangan untuk beroperasi di bandara tersebut. Maskapai masih butuh waktu menentukan jadwal penerbangan mereka.
”Kami sudah melakukan pembahasan dengan pihak maskapai. Kami duduk bersama, berbincang tentang apa saja yang menjadi keperluan mereka. Jadi, mudah-mudahan dalam waktu 10 hari atau 2 minggu sudah ada yang terbang (beroperasi),” ujar Faik.
Kami sudah melakukan pembahasan dengan maskapai. Kami duduk bersama, berbincang tentang apa saja yang menjadi keperluan mereka. Jadi, mudah-mudahan dalam waktu 10 hari atau 2 minggu sudah ada yang terbang (beroperasi).
Pembangunan bandara baru telah selesai 100 persen untuk sisi landasan pacunya, sedangkan dari sisi terminal baru bisa diselesaikan 12.900 meter persegi dari total luasan 210.000 meter persegi. Namun, bandara sudah siap dioperasikan minimum. Bandara tersebut juga sudah bisa melayani sekitar 50 penerbangan per hari.
Awalnya, bandara itu direncanakan mulai beroperasi untuk penerbangan internasional pada akhir April ini. Dalam perkembangannya, PT Angkasa Pura I juga bakal melayani penerbangan domestik dari bandara tersebut. Rute penerbangan domestik yang disediakan khusus untuk penerbangan ke luar Pulau Jawa.
Faik menyatakan, selambat-lambatnya dua pekan sebelum perayaan Idul Fitri atau Lebaran bandara tersebut sudah ada maskapai yang terbang dan mendarat di bandara tersebut. Ia ingin agar bandara itu bisa digunakan untuk mengurai kepadatan di Bandara Internasional Adisutjipto di Yogyakarta pada masa liburan tersebut.
”Pengoperasian yang akan kami lakukan ini sebenarnya bagian dari cara mengantisipasi untuk menyambut angkutan Lebaran nanti. Sebab, Yogyakarta selalu menjadi daerah yang sangat padat saat Lebaran,” kata Faik.
General Manager Airnav Indonesia Cabang Yogyakarta Nono Sunariyadi mengungkapkan, fasilitas navigasi untuk aktivitas penerbangan telah siap beroperasi sejak 28 Maret 2019. Dari segi peralatannya juga lebih canggih karena prosedur navigasinya sudah menggunakan satelit sehingga tingkat keakuratannya lebih tinggi.
”Kami sudah siap. Kalau ada pesawat yang mau mendarat atau terbang di sana, kami sudah sangat siap,” kata Nono.