Banjir di wilayah DKI Jakarta mulai mereda. Jumlah lokasi yang terdampak banjir terkonsentrasi di tiga lokasi. Jumlah itu berkurang drastis dibandingkan sehari sebelumnya sebanyak 17 lokasi. Meski begitu, warga diminta waspada jika hujan mengguyur di Ibu Kota.
Oleh
Aditya Diveranta
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Banjir di wilayah DKI Jakarta mulai mereda. Jumlah lokasi yang terdampak banjir terkonsentrasi di tiga lokasi. Jumlah itu berkurang drastis dibandingkan sehari sebelumnya sebanyak 17 lokasi. Meski begitu, warga diminta waspada jika hujan mengguyur di Ibu Kota.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta Subejo melaporkan, hingga Minggu siang ini masih terdapat tiga lokasi yang terdampak banjir di Jakarta Barat. Ketiga lokasi itu berada di RW 002 dan RW P04 di Kelurahan Rawa Buaya, Cengkareng. Satu lokasi lagi berada di RW 001 Kelurahan Kembangan Utara, Kembangan.
"Genangan berangsur surut sejak pagi tadi. Sekitar pukul 06.00, genangan masih ada di Jakarta Barat dan Jakarta Selatan. Sejak siang sekitar pukul 12.00 tadi, dilaporkan bahwa lokasi genangan tersisa di Jakarta Barat saja. Tinggi genangan itu berkisar 10 sentimeter hingga 100 sentimeter," ujar Subejo, Minggu siang, di Jakarta.
Jumlah warga yang mengungsi saat ini pun semakin berkurang. Ia mengatakan, dari 127 keluarga atau sebanyak 409 jiwa yang dilaporkan mengungsi pukul 06.00, ada puluhan keluarga yang sudah kembali ke rumah masing-masing.
Misalnya, posko di Jakarta Barat, saat ini sudah tidak lagi dihuni pengungsi. Sementara itu, posko pengungsi di Rumah Susun Pengadegan, Jakarta Selatan, saat ini masih dihuni sekitar sembilan keluarga.
Lurah Pengadegan Azhari mengatakan, sembilan keluarga atau sebanyak 38 jiwa masih mengungsi karena sebagian permukaan rumah mereka terbenam lumpur. Dari pantauan di lokasi, tinggi lumpur itu sekitar 50 sentimeter. "Sebagian warga yang masih mengungsi saat ini memiliki rumah di bantaran kali. Di sekitar situ, lumpur masih cukup tinggi sehingga perlu dibersihkan oleh petugas," kata Azhari.
Walau sudah dibolehkan kembali ke rumah masing-masing, Subejo meminta agar warga tetap waspada. Sebab, menurut prediksi cuaca Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), terjadi hujan ringan pada sejumlah wilayah di DKI Jakarta pada Minggu.
"Kami sudah menyimpan kontak sebagian warga. Kalau memang memasuki status Siaga I di Pintu Air Katulampa, akan langsung diinformasikan ke warga sebelum sampai Jakarta. Ada jeda waktu sembilan jam sebelum luapan air dari Katulampa sampai ke Jakarta," jelasnya.
Sejumlah warga di Pengadegan, juga menyatakan siap bila terjadi banjir susulan. Manto (51), warga Pengadegan yang rumahnya terdampak lumpur, mengaku kembali ke rumah hanya untuk membersihkan sebagian barang.
Begitupun dengan Yono (30), yang baru menempati kembali rumahnya pada pukul 04.00 dini hari. Saat ini, ia hanya mengamankan hewan ternak di sekitar rumahnya.
Wali Kota Jakarta Selatan Marullah Matali, pada Minggu siang juga turut mengunjungi sebagian warga yang terdampak banjir. Menurut dia, sebagian warga yang memiliki rumah di bantaran kali memang seharusnya direlokasi. Namun, sebaiknya mereka diberi pengertian untuk merapikan tempat tinggal mereka terlebih dulu.
"Warga di bantaran kali memang semestinya terkena relokasi. Namun, saya minta ke Lurah agar mereka diberi hak untuk menata tempat tinggal mereka dulu. Kami ingatkan agar mereka tetap waspada hingga ada peringatan lebih lanjut dari BPBD," tuturnya.