Basis Produksi Pertanian Berkelanjutan dan Sensitif Nutrisi Diperlukan
Oleh
Karina Isna Irawan
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS - Ketahanan pangan wilayah perkotaan menjadi salah satu fokus Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024. Pangan perkotaan perlu didukung modernisasi pertanian berbasis produksi berkelanjutan dan sensitif nutrisi.
Direktur Pangan dan Pertanian Deputi Bidang Kemaritiman dan Sumber Daya Alam Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) R Anang Noegroho Setyo Moeljono mengatakan, pengendalian keamanan pangan di wilayah perkotaan menjadi salah satu fokus Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024.
“Semaksimal mungkin pangan perkotaan didukung oleh basis produksi pertanian yang berkelanjutan dan sensitif nutrisi,” kata Anang kepada Kompas, Senin (29/4/2019) di Jakarta.
Pada RPJMN 2020-2024, keamanan pangan dijaga dengan memperkuat integrasi sistem ketersediaan dan akses pangan di tingkat perkotaan. Rantai suplai logistik antarwilayah, terutama dari daerah penyuplai pangan ke perkotaan, terus diperbaiki agar distribusi pangan lancar.
Menurut Anang, rantai suplai logistik itu diperbaiki dengan modernisasi pertanian. Teknologi digital akan menjembatani agar produktivitas usaha tani tidak hanya fokus pada budidaya (on-farm), tetapi dikaitkan dengan kegiatan di luar usaha tani (off-farm).
Kegiatan luar usaha tani, antara lain mencakup pengadaan sarana produksi, agroindustri pengolahan untuk menciptakan nilai tambah, serta sistem pemasaran dan sarana penunjang lainnya.
“Perlu dibangun sistem infrastruktur logistik pangan yang efisien dan berkelanjutan,” kata Anang.
Rantai suplai logistik itu diperbaiki dengan modernisasi pertanian. Teknologi digital akan menjembatani agar produktivitas usaha tani tidak hanya fokus pada budidaya, tetapi dikaitkan dengan kegiatan di luar usaha tani.
Anang mengatakan, teknologi digital menjadi solusi yang paling dimungkinkan untuk menjaga distribusi pangan ke perkotaan. Sebab, dalam RPJMN 2020-2024, tidak ada strategi khusus untuk memperluas lahan tanam. Pemerintah akan memaksimalkan produktivitas lahan yang sudah ada.
Data terbaru yang dipublikasi Badan Pusat Statistik (BPS) pada Oktober 2018 menyebutkan, luas baku sawah berkurang dari 7,75 hektar jadi 7,1 juta hektar selama 2013-2018. Data itu mencerminkan terjadi alih fungsi 130.000 hektar per tahun.
Modernisasi pertanian juga menjadi salah satu arah kebijakan tahun 2020. Sektor pertanian ditargetkan tumbuh berkisar 3,77-3,79 persen untuk mendorong pertumbuhan ekonomi tahun 2020 yang ditargetkan 5,3-5,5 persen.
Sebelumnya, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta terus memperkuat ketahanan pangan dengan mengoptimalkan peran badan usaha milik daerah (BUMD). DKI Jakarta juga akan membuat peraturan daerah tentang ketahanan pangan yang salah satunya mengatur sistem kontrak pertanian dan pertanian perkotaan.
Asisten Perekonomian dan Keuangan Sekda DKI Jakarta Sri Haryati mengatakan, saat ini peran TPID DKI Jakarta terbantu oleh sejumlah BUMD, seperti PT Food Station Tjipinang Jaya, PD Dharma Jaya, dan PD Pasar Jaya. Sejumlah BUMD ini telah bekerja sama dengan daerah di luar Jakarta untuk menjaga ketersediaan stok pangan.
”Oleh karena itu, kestabilan DKI dalam menjaga inflasi serta harga pangan ini bisa dicontoh oleh daerah lain. Kami bukan daerah produksi bahan pangan, tetapi mampu menjaga stok pangan yang ada,” katanya.
Sri menyatakan, untuk semakin memperkuat stok pangan, DKI berencana membentuk Peraturan Daerah Ketahanan Pangan. Dalam perda itu akan diatur mengenai sistem kontrak pertanian serta pertanian perkotaan yang akan dilaksanakan oleh BUMD Pangan.
Selain itu, program subsidi yang tepat sasaran juga menjadi kunci kestabilan harga selama Ramadhan. Para pemilik Kartu Jakarta Pintar (KJP) tetap bisa menerima pangan dengan harga normal yang tetap disubsidi oleh pemprov. (DVD)
Editor:
Hendriyo Widi
Bagikan
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
Tlp.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.