Jalur Turun Licin, Belasan Pendaki Gunung Buthak Harus Dievakuasi
Belasan pendaki Gunung Buthak di Batu, Jawa Timur, terpaksa harus dievakuasi saat turun akibat kondisi medan licin oleh hujan yang turun sepanjang Minggu (28/4/2019) malam. Mereka semua berhasil dievakuasi dengan selamat meski beberapa orang di antaranya sempat mengalami hipotermia.
Oleh
DEFRI WERDIONO
·2 menit baca
BATU, KOMPAS — Belasan pendaki Gunung Buthak di Batu, Jawa Timur, terpaksa harus dievakuasi saat turun akibat kondisi medan licin oleh hujan yang turun sepanjang Minggu (28/4/2019) malam. Mereka semua berhasil dievakuasi dengan selamat meski beberapa orang di antaranya sempat mengalami hipotermia.
Pada Senin (29/4) pagi, belasan pendaki masih beristirahat di Pos Pantau Gunung Panderman dan Buthak di Kelurahan Pesanggrahan, Batu. Wajah mereka tampak lega meski sisa-sisa penat dan capek masih tergurat. Mereka berasal dari Pare (Kabupaten Kediri), Sidoarjo, Mojokerto, dan Jember. Mereka adalah siswa kelas 12 salah satu sekolah kejuruan di Pare yang baru selesai melaksanakan ujian.
Ferizal (18), salah satu pendaki asal Pare—yang sempat mengalami hipotermia—mengatakan, mereka naik pada Sabtu (27/4) sekitar pukul 20.00. Rombongan pendaki dari Pare sebanyak delapan orang.
Saat mendaki, menurut mereka, kondisi lereng gunung sudah hujan, tetapi pendakian masih memungkinkan diteruskan. Namun, saat dalam perjalanan turun pada Minggu malam, mereka kesulitan melalui jalur alternatif akibat licin.
”Selama di lereng dan puncak gunung memang kondisinya hujan. Begitu pula saat mau turun,” ucap Ferizal yang diamini kawan-kawannya. Karena kesulitan turun, mereka lalu bertahan di lereng hanya dengan berlindung menggunakan jas hujan. Lokasi yang terjal tidak memungkinkan mereka mendirikan tenda.
Selama di lereng dan puncak gunung memang kondisinya hujan. Begitu pula saat mau turun.
Di lokasi itu mereka bertemu pendaki dari daerah lain yang juga mengalami kesulitan turun. ”Jarak tempuhnya masih satu jam lagi dari kaki gunung. Untungnya kondisi sinyal telepon seluler masih bagus sehingga kami bisa menghubungi teman lain sehingga ada bantuan evakuasi,” ujar Diana Sandra (18), pendaki asal Pare lainnya.
Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Batu A Chairur Rochim mengatakan, total pendaki yang berhasil dievakuasi sebanyak 15 orang. Sisanya melakukan evakuasi mandiri. Mereka terjebak di tanjakan PHP akibat jalur licin oleh hujan dan tidak ada pegangan. Untuk evakuasi, BPBD dibantu oleh petugas Perhutani dan sukarelawan.