Pemerintah Kota Bekasi akan melakukan operasi pasar untuk menjaga ketersediaan dan stabilisasi harga pangan. Hal itu dilakukan guna memastikan tidak terjadi gejolak harga atau kekurangan stok pangan saat Ramadhan dan Lebaran.
Oleh
Stefanus Ato
·3 menit baca
BEKASI, KOMPAS — Pemerintah Kota Bekasi akan melakukan operasi pasar untuk menjaga ketersediaan dan stabilisasi harga pangan. Hal itu dilakukan guna memastikan tidak terjadi gejolak harga atau kekurangan stok pangan saat Ramadhan dan Lebaran. Operasi pasar akan dilakukan di 6 pasar dari 12 pasar yang tersebar di Kota Bekasi.
Wakil Wali Kota Bekasi Tri Adhianto mengatakan, pemerintah kota akan mengontrol harga pangan di Kota Bekasi melalui operasi pasar. Hal itu dilakukan melalui koordinasi dengan Perum Bulog untuk menjamin ketersediaan stok pangan di Kota Bekasi.
”Juga memberi masukan kepada pemerintah pusat untuk koordinasi dengan Tim Stabilisasi Harga dan Penyediaan Bahan Pangan Kota Bekasi supaya rantai-rantai distribusi itu tidak terganggu,” kata Tri, Jumat (26/4/2019), di Kota Bekasi.
Menurut Tri, koordinasi dengan pemerintah pusat, khususnya Kementerian Perindustrian dan Kementerian Perdagangan, dilakukan untuk mengantisipasi keterlambatan distribusi pangan. Kota Bekasi termasuk wilayah yang rawan kemacetan sehingga dikhawatirkan distribusi logistik pangan terhambat.
”Kami menjamin keamanan dan ketersediaan pangan. Orang, walaupun punya uang, kalau barang tidak tersedia, ya, repot,” ujarnya.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Bekasi Makbullah mengatakan, berdasarkan laporan 12 kepala unit pasar di Kota Bekasi dan tim pemantau harga, menunjukkan mulai ada tren kenaikan harga pangan dalam beberapa hari terakhir. Namun, hal itu dinilai normal karena fluktuatif.
”Belum terlalu buat kaget masyarakat. Barang-barang, seperti daging ayam, daging sapi, telur, cabe, dan bawang, rata-rata (naik) sekitar 10-20 persen dan fluktuatif,” katanya.
Fluktuasi harga yang terjadi, kata Makbullah, akan terus dipantau. Pihaknya bekerja sama dengan Kementerian Perdagangan, Pemerintah Provinsi Jawa Barat, Perum Bulog, dan ritel segera mengadakan operasi pasar. Menurut rencana, operasi pasar itu dilakukan di enam pasar, seperti yang pernah dilaksanakan saat Ramadhan dan Lebaran tahun 2018.
Operasi pasar itu bisa diperluas jika terjadi peningkatan signifikan daya beli masyarakat serta jika terjadi gejolak harga saat Ramadhan dan Lebaran. Mengacu pada pengalaman tahun lalu, operasi pasar yang dilakukan di enam pasar di Kota Bekasi efektif menjaga stabilisasi harga.
Naik menjelang Lebaran
Sementara itu, di Pasar Baru, Kota Bekasi, sejumlah pedagang mengakui, lonjakan harga pangan biasanya terjadi dua hari menjelang Ramadhan. Harga bawang bisa naik hingga Rp 60.000 per kilogram.
Epa (52), pedagang bawang, mengatakan, harga bawang putih mulai bergerak naik dari Rp 45.000 per kg menjadi Rp 50.000 per kg. Saat Ramadhan, harga bawang putih bisa menembus Rp 60.000 per kg. Meski demikian, harga bawang merah turun dari Rp 37.000 menjadi Rp 34.000.
”Ini masih naik turun, tetapi nanti dua hari menjelang Ramadhan mulai naik, dan selisihnya itu bisa lebih dari 10.000,” katanya.
Hal serupa disampaikan Sharta (64), pedagang daging ayam. Dia mengatakan, dari pengalaman Ramadhan dan Lebaran sebelumnya, harga daging ayam bisa menembus Rp 50.000 per ekor.
”Empat hari terakhir ini mulai ada kenaikan. Sebelumnya saya jual dengan harga Rp 22.000 per kg. Kalau sekarang saya harus jual dengan harga Rp 27.000 per kg. Saya untungnya sedikit, hanya Rp 5.000,” kata lelaki asal Karawang, Jawa Barat, itu.
Data Tim Pemantau Harga Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Bekasi, pada Kamis dan Jumat, menunjukkan bahwa harga pangan di sejumlah pasar cenderung bergerak stabil. Misalnya di Pasar Baru, beras premium Rp 12.000 per kg, terigu Segitiga Biru Rp 9.000 per kg, dan gula putih Rp 12.000 per kg.
Di Pasar Pondok Gede, harga bawang putih biasa Rp 44.000 per kg, bawang merah Rp 38.000 per kg, cabai merah keriting Rp 25.000 per kg, dan harga cabai merah besar Rp 40.000 per kg. Terkait harga daging, di Pasar Family Mart, harga daging ayam negeri Rp 30.000 per kg dan daging sapi Rp 120.000 per kg.