Serapan Meningkat, DKI Tambah Anggaran Pangan Bersubsidi Rp 360 Miliar
Oleh
DHANANG DAVID ARITONANG
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS-- Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berencana menambah anggaran subsidi pangan sebesar Rp 360 miliar untuk menjaga ketersediaan stok pangan selama Ramadhan-Lebaran. Anggaran itu perlu ditambah karena serapan anggaran pangan bersubsidi meningkat di tahun ini.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian (KPKP) DKI Jakarta, Darjamuni mengatakan, Pemprov DKI berencana menambah persediaan pangan bersubsidi bagi masyarakat kelas menengah kebawah karena ada peningkatan konsumsi. Pemprov akan menambah anggaran sebesar Rp 360 miliar untuk pangan bersubsidi, sehingga totalnya menjadi Rp 950 miliar untuk tahun ini.
"Penyerapan pangan bersubsidi selama tiga bulan ini sekitar 52 persen. Padahal sepanjang tahun lalu hanya sebesar 54 persen. Oleh sebab itu, kami berencanan untuk menambah anggaran agar ketersediaan pangan bersubsidi terjamin," ujarnya seusai Rapat Kesiapan Bulan Puasa dan Hari Raya Idul Fitri di Balaikota, Jakarta, Senin (29/04/2019).
Darjamuni mengatakan, stok pangan bersubsidi ini akan difokuskan bagi para penerima Kartu Jakarta Pintar (KJP), Kartu Lansis Jakarta (KLJ), dan Kartu Pekerja Jakarta (KPJ). Menurut ia, pasar murah dan bazar akan dilaksanakan selama bulan puasa untuk menjaga stabilitas harga.
Kemudian, Darjamuni memprediksi, konsumsi bahan pokok diperkirakan akan meningkat 10-20 persen selama bulan puasa dan Hari Raya Idul Fitri. Daging ayam dan sapi menjadi komoditas yang lonjakannya meningkat selama bulan Ramadhan nanti.
"Persediaan daging sudah disiapkan oleh PD Dharma Jaya. Berdasarkan data, PD Dharma Jaya telah menyiapkan 1.480 ton daging sapi dan 1.000 ton daging ayam," ucapnya.
Selain itu, lanjut dia, DKI masih menunggu terealisasinya kuota impor bawang putih untuk persediaan selama lebaran. Saat ini, persediaan bawang lutih di PT Food Station Tjipinang Jaya hanya tersisa sekitar 5 ton, hanya cukup untuk memenuhi persediaan selama beberapa minggu.
Pemprov DKI berencana menambah persediaan pangan bersubsidi bagi masyarakat kelas menengah ke bawah karena ada peningkatan konsumsi. Untuk itu, Pemprov akan menambah anggaran sebesar Rp 360 miliar.
Berdasarkan data dari Info Pangan Jakarta, harga rata-rata bawang putih pada Senin (29/04/2019) sebesar Rp 48.681/kg. Harga tertinggi mencapai Rp 60.000/kg di Pasar Rawa Badak dan harga terendah yaitu Rp 30.000/kg di Pasar Paseban.
Asisten Perekonomian dan Keuangan Sekretariat Daerah DKI Jakarta, Sri Haryati menjelaskan, PT Food Station sudah mengajukan kuota impor bawang putih sebanyak 20.000 ton untuk 2019. Namun, hingga saat ini pemprov belum mendapat kepastian kapan kuota impor ini akan terealisasi.
"Oleh sebab itu, pemprov merencanakan Food Station bisa bekerja sama dengan tujuh importir bawang putih. Nanti, kami minta percepatan pada importir ini untuk segera mendistribusikan masing-masing satu kontainer untuk masuk ke wilayah DKI," ucapnya.
Sekretaris Daerah DKI Jakarta Saefullah mengatakan, secara garis besar, ketersediaan pangan di DKI sudah aman menjelang bulan puasa. Hal ini tidak terlepas dari peran Tim Pengawas Inflasi Daerah (TPID) yang senantiasa bersinergi dengan BUMD pangan untuk menjaga ketersediaan pangan dan harga bahan pokok.