Bantuan kebutuhan pokok untuk korban banjir bandang di Desa Bangga, Kecamatan Dolo Selatan, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, terus berdatangan.
Oleh
VIDELIS JEMALI
·2 menit baca
SIGI, KOMPAS — Bantuan kebutuhan pokok untuk korban banjir bandang di Desa Bangga, Kecamatan Dolo Selatan, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, terus berdatangan. Bantuan disalurkan pemerintah, perorangan, hingga lembaga atau yayasan sosial untuk memenuhi kebutuhan darurat korban banjir yang saat ini mengungsi di tenda-tenda sekitar 200 meter dari permukiman.
Desa Bangga dilanda banjir bandang disertai aliran lumpur dan kayu gelondongan pada Minggu (28/4/2019). Bantuan berupa beras, mi instan, pakaian, air minum kemasan, dan air bersih itu disimpan dan disalurkan di tiga posko di Desa Bangga.
Sejauh ini, kebutuhan pokok kami terpenuhi. Kami berterima kasih kepada semua pihak yang telah membantu.
Konsman (42), korban banjir, mengatakan, sejak Senin (29/4), bantuan dari sejumlah pihak sudah diterima para korban. ”Sejauh ini kebutuhan pokok kami terpenuhi. Kami berterima kasih kepada semua pihak yang telah membantu,” katanya saat ditemui di Posko Dusun II, Desa Bangga, Kecamatan Dolo Selatan, Sigi, Selasa (30/4).
Hampir semua rumah warga di desa itu tertimbun material yang terbawa banjir berupa lumpur dan kayu gelondongan sehingga tinggal menyisakan bagian atap. Banyak warga tak sempat menyelamatkan barang-barang penting dari rumah mereka. Banjir berasal dari Sungai Bora yang meluap.
Koordinator Posko II, Ayu (39), mengatakan, bantuan diberikan kepada setiap keluarga. Posko tersebut menyalurkan bantuan bagi 208 keluarga pengungsi. Meskipun banyak bantuan masuk, Ayu mengatakan, sejauh ini banyak kebutuhan darurat yang belum terpenuhi, antara lain popok untuk bayi dan pakaian dalam untuk orang dewasa.
Sejak kemarin warga mulai membongkar rumah mereka, terutama atap dan papan yang masih dalam kondisi baik. Barang-barang tersebut dipakai untuk membangun pondok. ”Bukannya pesimistis, melainkan rumah-rumah ini tak bisa ditempati lagi,” kata Mingka (46), warga Bangga.
Selain itu, warga juga masih berusaha menyelamatkan barang-barang di dalam rumah. Terlihat sejumlah warga menggali lumpur untuk mengambil sepeda motor, lemari, dan pakaian di dalam rumah.
Hujan yang terus mengguyur Kabupaten Sigi membuat jalan poros yang menghubungkan Palu, ibu kota Sulteng, dengan Kecamatan Kulawi, Kulawi Selatan, Pipikoro, dan Lindu di Sigi terputus. Titik tersebut berada di antara Desa Omu dan Tuva, Kecamatan Gumbasa.
Jalur itu tak bisa dilintasi kendaraan roda empat, hanya sepeda motor yang bisa melintas di antara gerusan sungai dan tebing. Jalan darurat sementara dibuka dengan alat berat di lokasi.
Melihat kondisinya, pembuatan jalan darurat itu kemungkinan akan memakan waktu yang tak singkat karena harus memotong bukit. Di wilayah tersebut, kontur medan berbukit.