Polisi Baku Tembak dengan Kawanan Perampok, Satu Tersangka Tewas
Petugas Polda Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Senin (29/4/2019), meringkus kawanan perampok spesialis toko telepon seluler yang telah beberapa kali beraksi di wilayah DIY. Penangkapan diwarnai aksi kejar-kejaran dan baku tembak yang mengakibatkan seorang perampok tewas.
Oleh
HARIS FIRDAUS
·3 menit baca
SLEMAN, KOMPAS – Personel Polda Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Senin (29/4/2019), meringkus kawanan perampok spesialis toko telepon seluler yang telah beberapa kali beraksi di wilayah DIY. Penangkapan diwarnai aksi kejar-kejaran dan baku tembak yang mengakibatkan seorang perampok tewas.
“Mereka melawan dengan cara menembak. Maka kami lumpuhkan mereka dan satu orang meninggal di rumah sakit,” kata Direktur Reserse Kriminal Umum Polda DIY Komisaris Besar Hadi Utomo, Selasa (30/4/2019), di Kabupaten Sleman, DIY.
Hadi memaparkan, penangkapan kawanan perampok yang terdiri dari empat orang itu dilakukan di Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, pada Senin sore. Sebelum penangkapan, polisi telah membuntuti kelompok perampok itu dari wilayah Jawa Barat (Jabar) hingga ke Jawa Tengah.
Sebelum penangkapan, polisi telah membuntuti kelompok perampok itu dari wilayah Jawa Barat (Jabar) hingga ke Jawa Tengah.
Saat memasuki Purworejo, polisi berupaya menghentikan mobil yang dikendarai para perampok tersebut. “Pada saat memasuki wilayah hukum Polres (Kepolisian Resor) Purworejo, mereka terpaksa kami hentikan karena ada indikasi akan melakukan kejahatan,” ujar Hadi.
Namun, saat mobil mereka dihentikan, para perampok tersebut mencoba melawan petugas kepolisian. Lalu, terjadilah baku tembak antara kawanan perampok dengan petugas kepolisian. Selain itu, sempat terjadi aksi kejar-kejaran antara polisi dan kelompok perampok itu.
“Setelah terjadi kontak senjata atau tembak-menembak, mereka tetap melakukan perlawanan dengan melarikan diri,” tutur Hadi.
Hadi menambahkan, dalam proses kejar-mengejar, mobil yang dikendarai para perampok itu lalu menabrak truk di Purworejo. Tabrakan itu mengakibatkan mobil para perampok rusak parah sehingga mereka tidak bisa lagi melarikan diri. “Mungkin karena sudah tidak stabil kondisinya, mobil mereka menabrak truk. Jadi, kendaraan mereka hancur atau rusak parah,” ungkapnya.
Akibat kejadian tersebut, satu orang perampok meninggal dunia, sedangkan tiga lainnya luka-luka. Seorang perampok yang meninggal dunia diketahui berinisial AD, asal Bandung, Jabar.
Adapun tiga orang lainnya adalah ASS asal Karawang, Jabar, yang terluka tembak di bahu kanan dan kiri serta patah tulang bahu kiri; SBH asal Karawang terluka tembak di punggung kanan dan kaki kiri; serta FB asal Ngawi, Jawa Timur, yang menderita luka tembak di paha kanan. Tiga orang itu kini dirawat di Rumah Sakit Bhayangkara Polda DIY, Sleman.
“Kami juga menyita satu senjata api milik kelompok tersebut. Kami sedang bekerja sama dengan pabrikan (senjata api) untuk meminta klarifikasi, apakah senjata itu benar buatan pabrikan atau tidak,” tutur Hadi.
Modus operandi
Hadi menjelaskan, di wilayah DIY, kawanan perampok tersebut telah merampok sejumlah toko telepon seluler. Saat beraksi, anggota kelompok tersebut mengancam korban dengan menodongkan senjata api. Setelah korbannya ketakutan, mereka mengambil berbagai barang berharga.
Kepala Bidang Humas Polda DIY Ajun Komisaris Besar Yuliyanto mengatakan, berdasarkan laporan yang diterima kepolisian, kelompok tersebut telah melakukan perampokan di tiga toko telepon seluler di DIY. Perampokan pertama dilakukan di wilayah Semanu, Kabupaten Gunung Kidul, pada 27 Februari 2019 dengan kerugian 200 juta.
Perampokan kedua terjadi di Semin, Gunung Kidul, pada 11 Maret 2019 dengan kerugian 10 juta. Sementara itu, perampokan ketiga terjadi di wilayah Banguntapan, Kabupaten Bantul, pada 25 Maret 2019, dengan kerugian Rp 400 juta.