Jenderal lapangan Portland Trail Blazers, Damian Lillard, masih tetap percaya dengan strategi pemecahan \'new dynamic duo’ Denver Nuggets, tim akan mampu meraih kemenangan.
Portland Trail Blazers yang menempati peringkat 3 Wilayah Barat ini, sudah harus menghadapi Denver Nuggets sang runner up Wilayah Barat, pada pertarungan ke dua babak semifinal play off NBA 2019, Rabu (1/5/2019) malam waktu Amerika Serikat atau Kamis (2/5) pagi WIB.
Seperti pertarungan perdana, pada laga ke dua semifinal antara Portland Trail Blazers melawan Denver Nuggets ini, juga akan berlangsung di home base Nuggets, di Pepsi Center, Denver, Colorado.
Pada laga pertama Senin (29/4) malam lalu, Lillard (28) dan kawan-kawannya harus menyerah kalah 113-121, sekali pun saat itu dia mencetak 39 pon, 6 asis, dan 3 rebound.
Pada saat itu Terry Stotts, sang arsitek Portland Trail Blazers, berupaya untuk bisa memecah kekuatan ‘new dynamic duo’-nya, yakni Nikola Jokic, pemain center asal Serbia dan Jamal Murray, point guard hasil pilihan ke-7 Nuggets pada NBA Draft 2016, yang tingkat produktifitasnya sangat tinggi.
Lihat saja pada laga pertama, di mana dari 121 poin yang diciptakan Denver Nuggets itu, hampir separuhnya disumbangkan oleh Jokic dan Murray. Jokic membuat 37 poin dan Murray membuat 23 poin sehingga total 60 poin.
Namun, Stotts lupa kalau Jokic juga merupakan pemain yang memiliki kemampuan eksekusi yang baik. Dari 18 eksekusi yang dilakukan Jokic, 11 di antaranya menghasilkan poin.
Begitu juga pada lemparan 3 angkanya, Jokic mampu menyelesaikan 3 lemparan dari 5 kali percobaan yang dilakukan. Kalau di depan garis lemparan bebas, Jokic sudah membuktikan: dari 12 kesempatan, semuanya berbuah poin.
Jokic memang tidak sekadar pemain center yang diandalkan tinggi dan kekuatanya mengawal posisi di bawah ring. Ia juga merupakan kapten merupakan salah satu eksekutor yang baik.
Itu sebabnya, ia membelah \'new dynamic duo’ Denver Nuggets dan sekali menghentikan Jokic. “Kamu tidak akan sepenuhnya mengeluarkannya. Tetapi kamu harus membuat segalanya menjadi sulit baginya,” kata Lillard yang justru sama-sama Jokic tampil di NBA All Star 2019 Charlotte lalu.
“Kita harus membuatnya kami. Kita harus lebih fisik, kita harus siap untuk membantu dan kembali bersama. Dan kita juga harus memastikan ketika dia akan melakukan eksekusi, kita harus menjauhkannya dari kaca,” tutur Lillard.
Sebab, tambah Lillard mengatakan, “Dia salah satu yang terbaik dalam mengeksekusi bola dan kemudian mengikuti tembakannya untuk mendapatkan bolanya guna melakukan kesempatan eksekusi kedua kalinya."
Hanya saja Jokic tentu sudah tahu upaya yang akan dilakukan Terry Stotts melalui Lillard dan kawan-kawannya di lapangan. “Saya bisa membaca semuanya. Saya hanya perlu tahu apa yang mereka lakukan dan kemudian saya bisa membaca dan menjadikannya sebagai jalan keluarnya," kata Jokic.(ESPN.COM/AP)