JAKARTA, KOMPAS — Sejak 1 Mei 2019 kemarin, PT MRT Jakarta mulai beroperasi dengan jam layanan baru, mulai 05.00-24.00 dengan 14 kereta. Namun untuk pengoperasian kereta dengan jarak keberangkatan antarkereta (headway) 5 menit pada jam sibuk dan 10 menit pada jam tidak sibuk baru dimulai Kamis (2/5/2019).
William P Sabandar, Direktur Utama PT MRT Jakarta, di Stasiun MRT Dukuh Atas, Kamis (2/5/2019), menjelaskan, headway 5 menit diberlakukan pada jam sibuk pagi hari 07.00-09.00 dan jam sibuk sore hari 17.00-19.00. Di antara dua periode jam sibuk itu, kereta dijalankan dengan headway 10 menit.
Penambahan waktu operasi dan penerapan dua headway 5 menit dan 10 menit itu sebagai bagian dari peningkatan layanan oleh MRT Jakarta. Apalagi, di masa bulan promo tarif, yaitu selama April kemarin, jumlah penumpang harian rata-rata 82.615 orang.
Dengan penambahan frekuensi kereta melalui jarak antarkereta yang dibuat rapat pada jam sibuk diharapkan juga membantu mobilitas penumpang secara lebih terjadwal. ”Waktu tempuh Lebak Bulus-Bundaran HI tetap sama, 30 menit. Frekuensi kereta yang dibuat banyak,” katanya.
Muhammad Effendi, Direktur Operasi dan Pemeliharaan PT MRT Jakarta, menambahkan, untuk jam sibuk, jumlah kereta yang dijalankan 14 rangkaian. Lalu untuk jam normal di luar jam sibuk, akhir pekan, dan libur, jumlah kereta yang dijalankan 7 rangkaian.
Mulai Kamis ini pula, MRT Jakarta mengoperasikan kereta perempuan khusus pada jam sibuk saja. Kereta perempuan ditandai dengan stiker warna merah jambu di peron, tepatnya di sisi platform screen door (PSD). Kereta perempuan itu ada di rangkaian paling depan.