logo Kompas.id
UtamaAda Intoleransi di Balik...
Iklan

Ada Intoleransi di Balik Polarisasi Masyarakat

Polarisasi masyarakat akibat eksploitasi identitas primordial di Indonesia belakangan ini diyakini hanya akan berlangsung temporer.

Oleh
satrio pangarso wisanggeni
· 3 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/gIpAlQGxPwpSK6hlWPIYYwFUSsE=/1024x576/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F03%2F520487_getattachmente580dc1a-0c9c-40e3-a723-b6158b0696fb511870.jpg
Kompas/Hendra A Setyawan

Polarisasi yang terjadi di masyarakat akibat pilkada menggerakkan sekelompok warga untuk mengampanyekan persatuan melalui mural. Hal itu salah satunya terlihat di kawasan Cipayung, Tangerang Selatan, Banten, Sabtu (20/1/2018).

JAKARTA, KOMPAS — Polarisasi masyarakat akibat eksploitasi identitas primordial di Indonesia belakangan ini diyakini hanya akan berlangsung temporer. Namun, di balik fenomena ini tampak masyarakat cenderung semakin kaku dan intoleran terhadap kelompok lain. Padahal, demokrasi sejati hanya dapat berjalan apabila hak seluruh, termasuk minoritas, juga terpenuhi.

Guru Besar Antropologi dan Kajian Agama University of North Florida Ronald Lukens-Bull, Kamis (2/5/2019), di Jakarta, menilai, ”aliansi” yang menggunakan eksploitasi identitas agama dan suku dalam kontestasi pemilu tidak sepenuhnya memiliki anutan ideologi yang sama. Tanpa adanya lawan dalam sebuah kontestasi, aliansi tidak akan berlanjut permanen.

Editor:
Pascal Bin Saju
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000