Tim pelatih harus jeli memilih turnamen yang akan diikuti atlet selama masa kualifikasi cabang bulu tangkis untuk Olimpiade Tokyo 2020. Selain turnamen prioritas, turnamen cadangan pun dipilih jika diperlukan untuk meraih poin.
Oleh
Yulia Sapthiani
·4 menit baca
Tim pelatih harus jeli memilih turnamen yang akan diikuti atlet selama masa kualifikasi cabang bulu tangkis untuk Olimpiade Tokyo 2020. Selain turnamen prioritas, turnamen cadangan pun dipilih jika diperlukan untuk meraih poin.
JAKARTA, KOMPAS — Turnamen Federasi Bulu Tangkis Dunia yang berlangsung pekan ini, yakni BWF Super 300 Selandia Baru, menjadi turnamen pertama yang menyediakan poin kualifikasi Olimpiade Tokyo 2020. Semua atlet dapat mengumpulkan poin mulai 29 April 2019 hingga 26 April 2020. Daftar peringkat BWF pada 30 April 2020 itu akan menentukan kuota atlet setiap negara.
Untuk mendapat kuota maksimal, dua wakil pada tiap nomor, setiap negara harus menempatkan minimal dua wakil pada peringkat 16 besar nomor tunggal dan delapan besar nomor ganda. PP PBSI, seperti pernah disebutkan Ketua Bidang Pembinaan Prestasi Susy Susanti, ingin meloloskan dua wakil untuk setiap nomor. Untuk mewujudkan target itu, pelatih ganda campuran pelatnas Richard Mainaky di Jakarta, Rabu (1/5/2019), mengatakan telah memilih turnamen untuk dua pasangan prioritas hingga akhir 2019.
”Yang menjadi prioritas adalah turnamen BWF 500 hingga 1000. Ada juga turnamen yang dipilih untuk cadangan, level 300, seperti di Selandia Baru,” kata Richard.
BWF memiliki turnamen berlevel 100, 300, 500, 750, dan 1000 dalam rangkaian turnamen BWF World Tour. Sisa turnamen tahun ini yang berkategori 500-1000 di antaranya Indonesia, China Terbuka (1000), Jepang, Denmark, Perancis Terbuka (750), serta Thailand dan Hong Kong Terbuka (500). Adapun BWF Super 300 yang bisa dijadikan cadangan di antaranya Australia dan Taiwan Terbuka.
PBSI menetapkan dua ganda campuran prioritas untuk Tokyo 2020, yaitu Hafiz Faizal/Gloria Emanuelle Widjaja dan Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti. Namun, pasangan lain juga diberi kesempatan bersaing jika tampil lebih baik.
Saat ini, kedua pasangan tampil di Selandia Baru Terbuka dan akan berhadapan dengan pemain tuan rumah pada babak kedua, Kamis. Hafiz/Gloria akan berhadapan dengan Mitchell Wheller/Wendy Hsuan-Yu, sedangkan Praveen/Melati melawan Dhanny Oud/Jasmin Chung Man Ng.
Berdasarkan daftar peringkat yang terakhir dikeluarkan BWF pada 30 April, kedua ganda campuran itu belum berada pada posisi aman untuk mendapat kuota maksimal. Hafiz/Gloria berada pada peringkat ketujuh, sedangkan Praveen/Melati kesembilan.
Untuk menaikkan posisi mereka, Richard menetapkan target minimal pada setiap turnamen. ”Contohnya, jika target poin dari suatu kejuaraan bisa didapat pada babak 16 besar, saya tetapkan target minimalnya delapan besar. Jadi, kalau atlet tersebut tersingkir pada perempat final, artinya target poin sudah tercapai,” kata Richard.
Richard menekankan, hasil yang dicapai harus memenuhi atau melebihi target. Jika tak tercapai, tak boleh meleset terlalu jauh.
Prinsip serupa ditetapkan pelatih ganda putra Herry Iman Pierngadi dan pemain ganda putra Hendra Setiawan. Herry memprioritaskan turnamen yang wajib diikuti dua pasangan prioritas, yaitu Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon dan Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardian.
Berdasarkan peraturan BWF, kedua pasangan itu, ditambah Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan yang berstatus profesional, wajib mengikuti turnamen 750 dan 1000. Ini karena mereka berada pada posisi 10 besar daftar peringkat 22 November 2018 yang dijadikan patokan untuk menentukan pemain yang harus mengikuti turnamen wajib.
”Kami akan ikuti semua turnamen 500-1000 karena sampai akhir tahun ini sangat banyak. Kalau yang 300, kami tidak ikut semuanya,” kata Hendra yang lolos ke babak kedua Selandia Baru Terbuka setelah mengalahkan pemain tuan rumah, Oliver Leydon-Davis/Abhina Manota, 21-17, 21-15.
Hendra menambahkan, dia dan Ahsan menargetkan minimal mencapai babak perempat final atau semifinal pada turnamen, tergantung pada level turnamen tersebut.
Unggulan Indonesia melaju
Dari turnamen Pembangunan Jaya Raya Junior Grand Prix di GOR PB Jaya Raya, Bintaro, Tangerang Selatan, para pemain Indonesia yang menjadi unggulan di nomor tunggal kelompok U-19 lolos ke babak kedua. Salah satunya adalah unggulan teratas tunggal putra, Christian Adinata, yang menang atas Thananon Jitjaipuree (Thailand), 21-15, 21-16. Pada babak kedua, Christian akan melawan Zhe Ming Nigel Yap (Singapura).
Tiga unggulan pada tunggal putri, yaitu Putri Kusuma Wardani (4), Yasnita Enggira Setiawan (5), dan Stephanie Widjaja (6), juga menang. Sementara itu, Maharani Sekar Batari menyingkirkan unggulan kedua, Vaishnavi Reddy Jakka (India), 21-8, 21-6.