Kesepakatan Damai Terus Diupayakan
Amerika Serikat kembali bertemu dengan Taliban membahas solusi damai untuk Afghanistan, termasuk dialog antarkelompok Afghanistan.
DOHA, RABU— Putaran terbaru pembicaraan damai antara AS dan Taliban itu digelar di Doha, Qatar, Rabu (1/5/2019). Ini merupakan pertemuan yang keenam sejak akhir tahun lalu.
Kedutaan AS di Kabul menolak memberikan komentar atas pertemuan itu. Namun, Departemen Dalam Negeri AS mengatakan, Utusan Khusus Perdamaian AS Zalmay Khalilzad berkunjung ke Doha bulan ini untuk bertemu dengan Taliban. Menurut juru bicara Taliban, Zabiullah Mujahid, pertemuan itu ”akan dimulai hari ini di Doha”.
Seperti putaran sebelumnya, perwakilan Pemerintah Afghanistan tidak diajak dalam pembicaraan di Doha. ”Tidak akan ada pihak lain selain wakil AS dan Taliban dalam pertemuan. Tetapi, beberapa pejabat Qatar akan hadir sebagai tuan rumah,” kata Zabiullah.
Menurut seorang diplomat Barat di Kabul, pada putaran sekarang, Khalilzad dan delegasi lain diharapkan fokus pada kesepakatan gencatan senjata sebagai langkah awal mengakhiri perang.
Seorang pejabat yang bekerja erat dengan Khalilzad mengatakan, Khalilzad diharapkan bisa mendorong pemberontak menggelar pembicaraan antarkelompok di Afghanistan untuk mencari sikap politik guna mengakhiri perang.
Pada hari Minggu, Khalilzad mengatakan, Washington ”sedikit tidak sabar” untuk mengakhiri perang karena biayanya yang besar, 45 miliar dollar AS setahun, dan besarnya jumlah prajurit AS yang tewas, yaitu 2.400 jiwa.
Khalilzad telah berulang kali menekankan bahwa ”tidak ada kesepakatan akhir sampai semua hal disepakati”. Namun, kerangka dasar pembicaraan itu adalah AS setuju menarik pasukannya dari Afghanistan sebagai imbalan bagi Taliban yang bersumpah menghentikan kelompok-kelompok teror yang menggunakan Afghanistan sebagai tempat berlindung.
Akan tetapi, sejauh ini tidak ada satu pun pembicaraan damai antara AS dan Taliban melibatkan Pemerintah Afghanistan yang dipandang Taliban sebagai rezim boneka.
Itu artinya sekalipun AS dan Taliban sepakat mengakhiri perang dan menarik pasukan, pemberontak harus menjalin kesepakatan dengan politisi Afghanistan dan tetua suku sebelum gencatan senjata bisa terjadi.
Rencana menggelar ”dialog intra-Afghanistan” bulan lalu di Doha gagal, menyusul perdebatan soal banyaknya delegasi yang akan dikirim Presiden Afghanistan Ashraf Ghani.
Pertemuan akbar
Secara terpisah, ribuan politisi Afghanistan dan perwakilan berbagai kelompok berkumpul di Kabul minggu ini dalam sebuah pertemuan akbar Loya Jirga, membahas langkah perdamaian dengan Taliban.
Mohammad Omar Daudzai, Utusan Khusus Presiden Ghani untuk Perdamaian, menyambut baik pembicaraan AS-Taliban dan memberikan gambaran bagaimana Loya Jirga bisa memberikan masukan pada keseluruhan proses pembicaraan damai. ”Loya Jirga menjadi awal yang logis bagi proses perdamaian,” ujar Daudzai kepada wartawan.
Minggu lalu, Khalilzad bertolak ke Moskwa. Rusia, dan juga China, adalah negara yang menyatakan dukungannya pada rencana perdamaian AS dan menekankan perlunya dialog intra-Afghanistan yang akan menempatkan semua pihak di meja yang sama.
(AFP/REUTERS/ADH)