Menlu RI Dorong Kerja Sama Antarnegara Asia pada Bidang Energi Terbarukan
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi meminta negara-negara Asia meningkatkan kerja sama pada bidang energi terbarukan. Kerja sama itu diperlukan untuk mengembangkan energi yang berkelanjutan.
Oleh
Ayu Pratiwi
·2 menit baca
DOHA, SENIN — Menteri Luar Negeri Retno Marsudi meminta negara-negara Asia meningkatkan kerja sama pada bidang energi terbarukan. Kerja sama itu diperlukan untuk mengembangkan energi yang berkelanjutan, memberikan akses energi yang terjangkau bagi semua orang, serta memastikan ketahanan energi di Asia.
Hal tersebut dikemukakan oleh Retno dalam Pertemuan Tingkat Menteri Dialog Kerja Sama Asia ke-16 di Doha, Qatar, Rabu (1/5/2019). Menurut Retno, untuk merealisasikan kerja sama itu, Indonesia akan menggelar Dialog Kerja Sama Asia (Asian Cooperation Dialogue/ACD) pada tingkat menteri di bidang energi terbarukan, pada paruh kedua 2019. Pertemuan itu diharapkan menciptakan peluang kerja sama dalam mengembangkan energi baru dan terbarukan (EBT) di antara 34 negara anggota ACD.
Pertemuan bertema ”Partners in Progress” itu dihadiri oleh para menteri dan pejabat tinggi dari 34 negara anggota ACD. Prinsip utama forum Benua Asia yang diresmikan pada Juni 2002 di Cha-Am, Thailand, itu adalah untuk mengonsolidasikan kekuatan dan memperkuat daya saing Asia dengan memaksimalkan keanekaragaman dan sumber daya alam yang kaya.
”Saya menegaskan kembali komitmen Indonesia sebagai salah satu penggerak utama ACD di bidang energi yang memajukan kerja sama pengembangan energi terbarukan. Hal ini sejalan dengan kebijakan nasional terkait pendayagunaan EBT,” ucap Retno, seperti dikutip dari rilis yang diterima Kompas, Kamis (2/5/2019).
Retno juga menekankan, kerja sama antarnegara anggota ACD harus betul-betul memberikan manfaat kepada publik. ”Kerja sama ACD harus konkret. Artinya, bisa dirasakan manfaatnya oleh rakyat negara-negara Asia dan sanggup menjawab tantangan zaman,” tambah Retno.
Selain di bidang energi, pertemuan tingkat menteri ACD juga membahas isu lain, seperti di bidang konektivitas, pendidikan, keamanan pangan, air, budaya, pariwisata, dan pembangunan berkelanjutan.
Ada pula kesepakatan yang tercapai untuk memajukan ACD melalui penyusunan struktur dan mekanisme baku terkait Sekretariat ACD serta sinergi antara negara anggota ACD dan forum regional lain. Pertemuan tingkat menteri ACD kali ini juga menjadi momentum bersejarah dengan bergabungnya Palestina sebagai anggota baru sehingga total negara anggota ACD menjadi 35 negara.
Di sela-sela pertemuan itu, Retno berkesempatan bertemu dengan Menlu Thailand dan Menlu Malaysia. Mereka membahas mengenai langkah yang akan dijalankan ketiga negara dalam mendorong kerja sama antarnegara anggota ACS menjadi lebih efektif.
Selain itu, dalam kapasitas bilateral, Retno juga bertemu dengan Menlu Qatar. Mereka antara lain membahas mengenai peluang kerja sama di bidang pengiriman tenaga medis dan paramedis profesional dan terlatih dari Indonesia.