Menteri Pertahanan Inggris Dipecat karena Bocorkan Kebijakan terhadap Huawei
Perdana Menteri Inggris Theresa May mendadak memecat Menteri Pertahanan Inggris Gavin Williamson, Rabu (1/5/2019) waktu setempat. Williamson dituduh membocorkan diskusi Dewan Keamanan Nasional tentang perusahaan telekomunikasi China, Huawei.
Oleh
Ayu Pratiwi
·3 menit baca
LONDON, KAMIS — Perdana Menteri Inggris Theresa May mendadak memecat Menteri Pertahanan Inggris Gavin Williamson, Rabu (1/5/2019) waktu setempat. Williamson dituduh membocorkan diskusi Dewan Keamanan Nasional tentang perusahaan telekomunikasi China, Huawei. Namun, tuduhan itu dibantah Williamson
Berdasarkan hasil penyelidikan atas kebocoran itu, May mengirimkan surat kepada Williamson dan mengatakan, ”Terdapat bukti kuat yang menunjukkan peran Anda (Williamson) dalam pengungkapan informasi yang tidak diizinkan itu. Tidak ada penjelasan kredibel lain yang ditemukan yang dapat menjelaskan insiden itu.”
Sebagian informasi rahasia mengenai Huawei dibocorkan saat koran nasional Inggris, The Telegraph, bulan lalu, melaporkan Inggris akan mengizinkan Huawei untuk terlibat dalam sebagian pembangunan jaringan telekomunikasi seluler 5G. Kebijakan itu menentang peringatan oleh Amerika Serikat atas produk Huawei.
AS menduga, Pemerintah China dapat memperoleh informasi intelijen dan layanan keamanan lainnya dari Huawei untuk kegiatan spionase. Oleh karena itu, produk Huawei dianggap tidak bisa dipercaya dan tidak aman.
Keputusan Inggris yang mengizinkan keterlibatan Huawei itu cukup diperdebatkan saat pertemuan Dewan Keamanan Nasional, 23 April 2019. Diskusi itu hanya dihadiri oleh para menteri senior dan pejabat keamanan. Mereka menandatangani undang-undang rahasia resmi yang mengikat mereka untuk tidak membocorkan hasil dialog dalam pertemuan itu. Menurut May, perilaku Williamson tidak sesuai dengan standar yang telah disepakati oleh anggota Dewan Keamanan Nasional lainnya.
Williamson membantah telah membocorkan hasil pertemuan yang mengizinkan keterlibatan Huawei tersebut. ”Saya menyesal, Anda (May) merasa kebocoran baru-baru ini berasal dari departemen kami. Saya yakin, itu tidak benar. Saya membantah dengan keras bahwa saya terlibat dalam kebocoran ini. Saya yakin, penyelidikan yang menyeluruh dan formal akan membenarkan posisi saya,” tutur Williamson.
May telah menunjuk Menteri Pembangunan Internasional Penny Mordaunt untuk menggantikan Williamson sebagai Menteri Pertahanan. Mordaunt akan menjadi menteri pertahanan perempuan pertama di Inggris.
Selain itu, May juga telah menunjuk Menteri Penjara Rory Stewart untuk menjalankan peran dan tugas Mordaunt sebagai Menteri Pembangunan Internasional.
Pemimpin Partai Demokrat Liberal Vince Cable mengatakan, tuduhan atas Williamson masih perlu diselidiki lebih lanjut oleh polisi. ”Ini sekarang harus dirujuk ke Polisi Metropolitan untuk penyelidikan kriminal menyeluruh terhadap pelanggaran Undang-Undang Rahasia Resmi,” katanya.
Sekutu May
Williamson merupakan salah satu sekutu utama May. Ia menjadi salah satu sosok penting di jajaran Partai Konservatif, yang mendukung May menjadi PM pada 2016. Dia juga menjadi manajer kampanye parlemen May, ketika May berhasil mencalonkan diri menjadi pemimpin Partai Konservatif.
Williamson yang terpilih sebagai anggota parlemen pada 2010 juga diberikan kepercayaan sebagai ”pencambuk para pemimpin”, dengan tugas menegakkan disiplin di kalangan Partai Konservatif di parlemen. Ia juga terkenal karena memelihara seekor tarantula yang bernama Cronus, yang ditempatkan di dalam semacam akuarium di atas meja kerjanya.
Williamson ditunjuk May menjadi Menteri Pertahanan pada November 2018, di saat Menteri Pertahanan sebelumnya, Michael Fallon, mengundurkan diri akibat tuduhan pelecehan seksual. (REUTERS/AFP)