40 Ton Bahan Pangan dari Sumsel Dikirim Ke Bengkulu
Lembaga Kemanusiaan Aksi Cepat Tanggap (ACT) Sumatera Selatan mengirimkan 40 ton bantuan pangan kepada korban bencana di Bengkulu. Bantuan muncul dari inisiatif 50 komunitas di Sumsel untuk mengumpulkan dana dari sejumlah donatur selama satu pekan terakhir.
Oleh
RHAMA PURNA JATI
·3 menit baca
PALEMBANG, KOMPAS - Lembaga Kemanusiaan Aksi Cepat Tanggap (ACT) Sumatera Selatan mengirimkan 40 ton bantuan pangan kepada korban bencana di Bengkulu. Bantuan muncul dari inisiatif 50 komunitas di Sumsel untuk mengumpulkan dana dari sejumlah donatur selama satu pekan terakhir.
Hal ini disampaikan oleh Kepala Cabang Aksi Cepat Tanggap Sumsel Ardiansyah saat mengahadiri pelepasan 40 ton bantuan logistik pangan ke Bengkulu di Istana Gubernur Sumsel Griya Agung, Jumat (3/5/2019). Bantuan tersebut diangkut oleh lima truk pengangkut dan langsung dilepas oleh Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru.
Ardiansyah mengatakan, bantuan ini merupakan hasil donasi dari para donatur di Sumatera Selatan yang dikumpulkan oleh setidaknya 50 komunitas. “Komunitas ini sebagian besar digerakkan oleh kaum muda,” katanya.
Hasil dari pengumpulan dana tersebut kemudian dikonversikan ke sejumlah bahan pangan seperti makanan jadi, beras, minyak goreng, gula, dan obat-obatan.
Mereka mengumpulkan dana dengan cara yang beragam dan kreatif. Hasil dari pengumpulan dana tersebut kemudian dikonversikan ke sejumlah bahan pangan seperti makanan jadi, beras, minyak goreng, gula, dan obat-obatan.
Selain mengirimkan bantuan bahan pangan, ACT Sumsel juga mengirimkan 10 relawan yang terdiri dari 3 relawan medis dan 7 relawan untuk proses evakuasi. “Mereka akan ditempat di sejumlah posko yang membutuhkan bantuan,” katanya.
Ini adalah bantuan logistik tahap pertama yang disalurkan. Untuk tahap selanjutnya, juga akan diberikan sejumlah bantuan namun dalam bentuk perlengkapan papan, dan pakaian. “Pengiriman bantuan juga berdasarkan keperluan para pengungsi,” katanya.
Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru menyambut baik inisiatif ACT untuk mengirimkan bantuan kepada korban bencana di Bengkulu. Penyaluran ini merupakan bentuk nyata kepedulian masyarakat Sumsel untuk meringankan beban para korban bencana.
Penyaluran ini merupakan bentuk nyata kepedulian masyarakat Sumsel untuk meringankan beban para korban bencana.
Untuk pemerintah Sumatera Selatan sendiri, kata Herman, saat ini masih fokus untuk penanganan korban banjir bandang di Empat Lawang, yang pada Sabtu (27/4/2019) juga diterpa bencana banjir bandang.
Saat itu setidaknya satu jembatan dan 5 rumah hanyut di Desa Muara Betung, Kecamatan Ulu Musi, Kabupaten Empat Lawang, Sumsel hanyut terbawa derasnya air Sungai Musi. Selain menghanyutkan jembatan, 20 rumah rusak dan 50 unit rumah terendam banjir.
Saat itu, ungkap Gubernur, kondisi di Empat Lawang sudah membaik dan apabila dibutuhkan bantuan, pemerintah Sumsel akan membantu misalnya terkait pengiriman tenaga medis. “Kalau memang dibutuhkan, kami akan segera mengirimkan bantuan tenaga medis ke Bengkulu,” katanya.
Sebelumnya, Gubernur Bengkulu, Rohidin Mersyah mengharapkan bantuan yang diberikan dalam bentuk alat kebersihan dan obat-obatan. Ini karena beberapa warga akan membutuhkan bantuan peralatan untuk membersihkan rumahnya dari bencana banjir. Selain itu, bantuan yang diharapkan juga bahan untuk membangun rumah mereka yang rusak.
Rohidin mengapresiasi bantuan yang disalurkan kepada korban bencana. Untuk itu, pihaknya akan terus berkoordinasi dengan instansi terkait agar bantuan yang sudah diterima benar-benar sudah tersalurkan secara merata.
Jangan sampai bantuan hanya terfokus di kota Bengkulu. Tapi harus tersebar hingga ke daerah yang sempat terisolasi
“Jangan sampai bantuan hanya terfokus di kota Bengkulu. Tapi harus tersebar hingga ke daerah yang sempat terisolasi,” katanya.
Dalam catatan BPBD Provinsi Bengkulu, hingga hari kelima pasca bencana, jumlah pengungsi mulai menurun dari yang semula 12.000 sekarang menjadi 2.300 orang.