Banjir Kayu Gelondongan, Bupati Sigi Sinyalir Perambahan Liar di Hulu
Bupati Sigi, Sulawesi Tengah, Irwan Lapatta menduga ada pembalakan atau penebangan kayu liar di hulu sejumlah sungai di Sulawesi Tengah yang meluap akhir pekan lalu. Sungai itu meluap membawa serta kayu-kayu gelondongan.
Oleh
VIDELIS JEMALI
·2 menit baca
SIGI, KOMPAS — Bupati Sigi, Sulawesi Tengah, Irwan Lapatta menduga ada pembalakan atau penebangan kayu liar di hulu sejumlah sungai di Sulawesi Tengah yang meluap akhir pekan lalu. Sungai itu meluap membawa serta kayu-kayu gelondongan.
Banjir bandang disertai lumpur dan kayu gelondongan melanda empat desa di Kabupaten Sigi, Minggu (28/4/2019). Kondisi terparah dialami dua desa, yakni Desa Bangga di Kecamatan Dolo Selatan dan Desa Tuva, Kecamatan Gumbasa. Khusus di Tuva, kayu gelondongan menumpuk di pinggir Sungai Miu yang menghancurkan enam rumah warga.
Ukuran kayu-kayu itu bervariasi; ada yang panjang, ada pula yang pendek. Ada kayu yang besar, ada pula yang kecil. Sejumlah kayu masih kelihatan bekas potongan mesin gergajinya. Sungai Miu berhulu di Kecamatan Kulawi, termasuk dari kawasan Taman Nasional Lore Lindu.
”Di titik-titik banjir ada kayu-kayu yang juga terangkut. Memang saya tidak bilang terjadi pembalakan liar. Tetapi, setelah saya cek (kayu-kayu) ada bekas potongan. Ini berarti ada sesuatu yang terjadi,” kata Irwan kepada wartawan di Sigi, Sulteng, Jumat (3/5/2019).
Di titik-titik banjir ada kayu-kayu yang juga terangkut. Memang saya tidak bilang terjadi pembalakan liar. Tetapi, setelah saya cek (kayu-kayu) ada bekas potongan. Ini berarti ada sesuatu yang terjadi. (Irwan Lapatta)
Irwan mengakui saat ini memang belum ada laporan dari dinas teknis atau pemerintah desa dan kecamatan terkait dengan dugaan pembalakan liar itu. Ia akan berkoordinasi dengan para pihak, antara lain Balai Besar Taman Nasional Lore Lindu, Balai Konservasi Sumber Daya Alam Sulteng. ”Jika memang jelas ada pelanggaran hukum, harus diusut,” ucapnya.
Baco (63), warga Desa Tuva, menuturkan, banjir dengan gelondongan kayu jarang terjadi. ”Seumur-umur, saya baru menyaksikan dan mengalami banjir model begini,” katanya.
Desa Tuva memang selama ini sering dilanda banjir dari luapan Sungai Miu. Namun, baru kali ini banjir melanda bersamaan dengan tumpukan kayu gelondongan.