DOMPU, KOMPAS — Pasangan Jumardi/Oktavianus Quaasalmy memastikan diri menjadi juara ketegori relay atau estafet Kompas Tambora Challenge 2019- Lintas Sumbawa 320K. Mereka menjadi peserta pertama yang melewati garis finis pada Jumat (3/5/2019), pukul 13.14 Wita, di Doro Ncanga, Kabupaten Dompu, Sumbawa, Nusa Tenggara Barat.
Jumardi/Okta berhasil menaklukkan lintasan 320 kilometer dari Pelabuhan Poto Tano, Sumbawa Barat, hingga Doro Ncanga dengan catatan waktu 45 jam, 13 menit, dan 48 detik. Catatan itu merupakan rekor terbaru di Lintas Sumbawa.
Okta memecahkan rekornya sendiri pada 2017. Kala itu, dia juga menjadi juara dengan catatan waktu 50 jam 27 menit dalam kategori relay bersama pasangan lain.
”Saya juga tidak menyangka bisa juara. Sebab, jujur saja persiapan kurang. Tadi saja pas sisa 10 kilometer kaki sudah keras, tidak bisa lari lagi,” kata pelari kedua dari Km 160-Km 320 tersebut selepas lomba.
Okta menyelesaikan rute lomba bagian kedua yang dikenal lebih ”kejam” karena banyak tanjakan dengan waktu 23 jam, 29 menit, dan 32 detik. Dia terus berlari dari titik 160 km, di Sumbawa Besar, hampir tanpa berhenti hingga mencapai garis akhir.
Kecepatan Okta melengkapi pasangannya, Jumardi, yang berandil besar dalam pemecahan rekor. Pelari yang bekerja sebagai Pasukan Pengamanan Presiden itu menyelesaikan 160 km pertama hanya dengan waktu 21 jam, 42 menit, dan 32 detik. Dia merupakan pelari pertama dari seluruh kategori yang menyelesaikan setengah rute awal.
”Karena baru pertama kali ikut Tambora Challenge, saya lebih memilih jadi pelari pertama karena medannya lebih ringan. Saya yakin Okta punya mental menyelesaikan setengah perjalanan sisanya,” ucap Jumardi.
Hingga pukul 14.30 Wita belum ada pelari lain yang berhasil finis. Adapun Jumardi/Okta finis lebih cepat sekitar 17 jam dari batas waktu tempuh kategori relay pada hari Sabtu, pukul 07.00 Wita.
Kunci pasangan veteran dan debutan ini adalah konsistensi. Mereka selalu memimpin sejak awal hingga akhir lomba. Kecepatan rata-rata mereka mencapai 7 km per jam, belum dikurangi saat beristirahat.
Pasangan yang bertubuh kurus ini tidak tidur saat ”melibas” rute 160 km. Mereka terus berlari dari pagi, siang, hingga malam. Keduanya hanya memanfaatkan check point untuk minum dan duduk beberapa menit.
Juara relay Tambora Challenge berhak mendapat hadiah uang tunai Rp 28 juta. Penyerahan hadiah dan seremoni akan berlangsung pada hari Sabtu, pukul 15.00 Wita.
Dari kategori individu putra, Hendra Siswanto masih memimpin lomba hingga pukul 14.30 Wita. Dia menjadi pelari pertama yang sudah melalui 240 km. Sementara itu, Eni Rosita juga belum mampu didekati pelari individu putri lainnya.