Sudah sekitar tiga bulan Liliyana Natsir menjalani hari tenang setelah pensiun sebagai atlet bulu tangkis nasional. Meski tak lagi menyandang status sebagai atlet, peraih medali emas Olimpiade Rio de Janeiro 2016 ini tak bisa hidup jauh dari olahraga.
Oleh
Denty Piawai Nastitie
·2 menit baca
Sudah sekitar tiga bulan Liliyana Natsir menjalani hari tenang setelah pensiun sebagai atlet bulu tangkis nasional. Meski tak lagi menyandang status sebagai atlet, peraih medali emas Olimpiade Rio de Janeiro 2016 ini tak bisa hidup jauh dari olahraga. Butet, panggilan akrab Liliyana, masih suka bermain bulu tangkis, sepeda statis, dan kadang-kadang lari.
Bahkan, Butet berencana ikut lomba lari Tiket.com Kudus Relay Marathon di Kudus, Jawa Tengah, pada 25 Agustus 2019. ”Dari dulu memang saya suka lari, lari dari kenyataan,” katanya bergurau saat konferensi pers di Jakarta, Kamis (2/5/2019).
Butet mengatakan, dia tertarik ikut lomba lari karena jatuh cinta dengan suasana perdesaan serta aneka kuliner khas Kudus. Selain itu, total hadiah sebesar Rp 189 juta yang dijanjikan panitia juga menjadi motivasi meskipun bukan tujuan utama.
Butet mengatakan, ketika masih menjadi atlet, dia sering latihan lari untuk menambah stamina dan melatih fisik. Meski sudah terbiasa latihan lari, kali ini dia tidak mau lari terlalu jauh. Jarak 5-10 kilometer sudah cukup baginya. Dia juga tidak mau memasang target waktu agar tidak terbebani saat berlomba.
Olahraga, menurut dia, penting untuk menjaga fisik dan kesehatan. ”Setelah pensiun, saya memang tidak bisa jauh dari olahraga. Oleh senior-senior, saya diingatkan untuk tetap olahraga. Kalau enggak olahraga, badan sakit semua,” ujarnya.
Lari dan bulu tangkis tidak jauh berbeda. Keduanya butuh pemanasan dan persiapan matang. ”Kalau menjelang kejuaraan bulu tangkis harus banyak melatih kelenturan dan kekuatan tangan, kali ini persiapan harus lebih fokus ke kaki agar tidak cedera,” kata Butet.