Menjaga Lonjakan Lalu Lintas Data demi Kepuasan Pelanggan
Oleh
PRADIPTA PANDU
·4 menit baca
Momentum libur panjang atau hari-hari besar keagamaan seperti mudik atau Lebaran selalu memicu lonjakan lalu lintas data seluler sejak satu dekade lalu saat 3G diperkenalkan secara komersial. Jumlah pengguna internet yang kian bertambah setiap tahun dan gencarnya eksistensi di dunia maya menjadi sejumlah alasan lonjakan lalu lintas data ini.
Sejak Satelindo meluncurkan layanan GPRS dan MMS pada awal 2003, penetrasi internet di Indonesia setiap tahun selalu mengalami kenaikan. Bahkan, pengguna internet di Indonesia mencapai kenaikan yang cukup signifikan sejak peluncuran 4G LTE tahun 2015.
Dalam sebuah laporan riset Digital in 2019, hasil kerja sama layanan manajemen konten HootSuite dan agensi pemasaran media sosial We Are Social, penetrasi internet di Indonesia pada Januari 2019 telah mencapai 56 persen. Artinya, 56 persen dari total penduduk di Indonesia telah terjangkau oleh internet.
Pada Februari 2018, Asosiasi Pengguna Jasa Internet Indonesia (APJII) juga menyatakan, 143,26 juta jiwa atau setara dengan 54,7 persen dari total populasi yang mencapai 268,2 juta penduduk di Indonesia telah terjangkau internet.
Penetrasi internet di Indonesia pada Januari 2019 telah mencapai 56 persen. Artinya, 56 persen dari total penduduk di Indonesia telah terjangkau oleh internet.
Penggunaan internet di Indonesia juga tidak terlepas dari momentum khusus, seperti libur panjang atau hari-hari besar keagamaan, tak terkecuali mudik Lebaran 2019. Penggunaan internet di momentum khusus inilah yang sering membuat terjadinya lonjakan lalu lintas data.
Direktur Network Telkomsel Bob Apriawan, saat jumpa pers di Denpasar, Bali, Selasa (30/4/2019), memperkirakan, saat momentum Ramadhan-Lebaran 2019 akan terjadi lonjakan lalu lintas layanan data sebesar 21 persen dibandingkan dengan hari normal. Bahkan, Telkomsel juga memprediksi lonjakan ini lebih besar sekitar 66 persen jika dibandingkan dengan periode Ramadhan dan Lebaran tahun lalu.
Bob menjelaskan, lonjakan ini terjadi karena perilaku komunikasi pemudik dan wisatawan di Indonesia didominasi penggunaan layanan data. Tingginya penggunaan layanan data antara lain dipicu seringnya pelanggan mengunggah foto dan video aktivitas di lokasi mudik atau wisata ke media sosial serta aplikasi pesan instan.
Selain itu, pelanggan juga memanfaatkan layanan data untuk mengakses berbagai informasi, seperti kuliner, penginapan, dan pariwisata. Berbagai layanan hiburan digital, seperti video, musik, dan gim daring, juga selalu diakses pelanggan.
Dalam menyikapi lonjakan lalu lintas data ini, Telkomsel telah meningkatkan seluruh elemen jaringan di titik-titik strategis jalur mudik dan pusat-pusat keramaian publik. Telkomsel juga telah membangun 10.000 base transceiver station (BTS) multi-band Long Term Evolution (LTE) di seluruh Indonesia untuk menghadirkan layanan yang berkualitas dengan kapasitas yang memadai.
Di samping membangun puluhan ribu BTS 4G di seluruh pita frekuensi, Telkomsel juga menambah kapasitas jaringan pada 10.000 BTS 4G dan mengoperasikan 70 mobile BTS. Tak hanya itu, Telkomsel pun menambah kapasitas gateway internet 15 persen dari kapasitas existing menjadi 4.700 Gbps, menambah kapasitas sistem IT untuk layanan dan menambah kapasitas layanan isi ulang pulsa.
Jalan tol yang merupakan jalur utama padat saat mudik juga menjadi fokus pengamanan jaringan Telkomsel. Sebanyak 16 ruas tol utama di Sumatera dan Jawa sudah dilayani 2.226 BTS, termasuk 666 BTS 4G.
Berdasarkan hasil uji coba, di jalan utama dan Jalan Tol Trans-Sumatera, kekuatan sinyal Telkomsel mencapai 90,34 persen. Sementara di jalur kereta api Trans-Jawa, kekuatan sinyal mencapai 97,01 persen.
”Kualitas jaringan merupakan prioritas utama kami dalam mengantisipasi tingginya penggunaan layanan komunikasi pada periode Ramadhan dan Idul Fitri. Dengan implementasi ini, kami menjamin pelanggan dapat menikmati pengalaman menggunakan layanan broadband secara optimal dan prima,” tutur Direktur Utama Telkomsel Ririek Adriansyah.
Luar Jawa
Selain Telkomsel, Indosat Ooredoo juga meningkatkan kapasitas jaringannya dalam menyambut Ramadhan-Lebaran 2019. Bahkan, Indosat Ooredoo tidak hanya fokus meningkatkan jaringan di Pulau Jawa, tetapi juga di tiga pulau besar lain, yakni Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi.
Pada Ramadhan dan Lebaran tahun ini, Indosat Ooredoo memprediksi akan terjadi lonjakan sebesar 9,3 terabita per hari. Uji coba jaringan pun dilakukan di lima kota di Indonesia, yakni Solo (Jawa Tengah), Malang (Jawa Timur), Padang (Sumatera Barat), Banjarmasin (Kalimantan Selatan), dan Makassar (Sulawesi Selatan), secara serentak pada Kamis, 25 April. Hasilnya, kecepatan jaringan terendah di lima kota tersebut berkisar 15-16 megabita per detik (Mbps).
Group Head Network Strategy Architecture and Solution Indosat Ooredoo Kustanto mengatakan, kecepatan jaringan tersebut sudah cukup tinggi dan dapat mengakses Youtube tanpa buffering. Dengan hasil ini, lanjutnya, Indosat siap menghadapi lonjakan lalu lintas data selama Ramadhan dan Lebaran 2019.
Sejumlah hal yang dilakukan operator-operator tersebut secara tersirat juga ingin memastikan, momentum keceriaan dan kehangatan mudik, libur, atau bertemu keluarga pada hari Idul Fitri tetap dapat dibagikan ke media sosial tanpa terkendala lambannya jaringan internet. Semua layanan ini, tidak lain, juga untuk memuaskan dan mengikat pelanggan.