Nordrhein-Westfalen
Jerman tak hanya Muenchen, Berlin, atau Frankfurt. Negara Bagian Nordrhein-Westfalen menawarkan keindahan yang tak kalah menarik dengan deretan bangunan klasik yang berpadu modernitas negara maju.
Akhir Maret lalu, saya berkesempatan mengunjungi Negara Bagian Nordrhein-Westfalen, Jerman, atas undangan dari maskapai Singapore Airlines. Bersama tujuh jurnalis dan bloger dari Singapura, Malaysia, dan Australia, kami singgah ke beberapa kota, yaitu Düsseldorf, Oberhausen, Duisburg, Bonn, Königswinter, dan Cologne.
Perjalanan dimulai dari Jakarta dan transit sejenak di Bandar Udara Internasional Changi, Singapura. Pesawat Airbus A350-900 membawa rombongan melanjutkan penerbangan langsung selama sekitar 13 jam menuju Bandara Internasional Düsseldorf.
Kami tiba di Düsseldorf, ibu kota Negara Bagian Nordrhein-Westfalen, Jumat (22/3/2019) sekitar pukul 06.25. Dari bandara, disambung sekitar 15 menit perjalanan darat menuju jantung kota Düsseldorf. Meski menempuh perjalanan panjang, tubuh masih terasa bugar karena layanan di kelas bisnis pada maskapai terbaik di dunia tahun 2018 versi Skytrax ini memang memanjakan penumpangnya.
pukul 08.00
Hotel Steigenberger Park
Setelah tiba di bandara, kami langsung menuju Steigenberger Parkhotel Düsseldorf. Hotel ini terletak di pusat kota Düsseldorf. Dari hotel itu, mudah mencapai sejumlah lokasi menarik, seperti kawasan perbelanjaan dan hiburan terkemuka Königsallee dan Altstadt hanya dengan berjalan kaki. Hotel Steigenberger di Düsseldorf yang kami tempati ini berupa bangunan tua yang dibangun tahun 1902.
Pukul 13.30
Königsallee
Jika tujuan pelancongan ke Jerman untuk berbelanja, Königsallee adalah salah satu tempat yang wajib disinggahi. Königsallee yang disebut warga lokal sebagai ”Kö” merupakan kawasan perbelanjaan terbesar di Düsseldorf dengan rumah- rumah butik dunia, seperti Gucci, Dior, Chanel, dan Hermes.
Butik-butik ternama itu juga berada di bangunan-bangunan klasik di sepanjang jalan. Untuk mengaksesnya, pemerintah kota setempat membangun trotoar yang cukup lebar dan steril. Sesekali, perjalanan di kawasan ini diselingi raungan mesin mobil-mobil supermewah, seperti Lamborghini, Ferrari, Tesla, BMW, dan Mercedes-Benz.
Altstadt
Meskipun Jerman merupakan salah satu negara maju, negara ini memang tetap mempertahankan bangunan-bangunan klasiknya. Seperti di Altstard, pengunjung bisa melihat jejak-jejak peradaban kota Düsseldorf. Salah satu titik sentral kawasan ini adalah Marktplatz yang berada di balai kota (Rathaus) dan patung besar penunggang kuda, Elector John William II, yang didirikan pada 1711.
Jika berkeliling kota tua, sempatkan meneguk bir khas Düsseldorf. Ada lebih dari 260 pub berjajar di sepanjang jalan. Jangan lupa, tutuplah gelas Anda jika sudah tidak kuat meneguk bir, karena pelayan di pub akan terus mengisi bir jika melihat gelas kosong.
Rhine Tower
Rhine Tower adalah salah satu landmark di Düsseldorf. Letaknya tepat di samping gedung parlemen Rhine-Westphalia Utara (Landtag) dan gedung penyiaran publik, Westdeutscher Rundfunk. Gedung yang dibangun tahun 1979 hingga 1982 ini memiliki ketinggian 240,5 meter.
Rombongan kami yang penasaran akhirnya naik ke Rhine Tower menuju restoran Bar & Lounge M168 yang berada di ketinggian 168 meter. Di sini, kami menikmati segelas kopi dengan panorama Düsseldorf dari atas menara. Jika cuaca cerah, pengunjung bahkan bisa melihat Katedral Cologne yang berjarak 30 kilometer dari sana.
Pukul 10.00
Gasometer Oberhausen
Setelah sarapan, kami menempuh perjalanan darat selama 1 jam menuju kota Oberhausen untuk melihat jejak-jejak revolusi industri 2.0 di Jerman. Tujuan pertama adalah Gasometer Oberhausen, bekas menara gas setinggi 117,5 meter dan diameter 67,6 meter. Pada masa jayanya, Gasometer yang memiliki volume efektif 347.000 meter kubik ini menjadi pemasok gas bagi berbagai macam industri di kota ini.
Gasometer yang dibangun tahun 1927 ini pernah dihantam bom beberapa kali pada masa Perang Dunia II. Seiring perkembangan teknologi, Gasometer semakin ditinggalkan karena gas untuk industri digantikan oleh gas alam yang dipasok melalui jaringan pipa. Gasometer akhirnya ditutup pada 1988 dan kini difungsikan sebagai ruang pameran.
PUKUL 14.30
Nord Landscape Park
Dari Gasometer Oberhausen, kami melanjutkan perjalanan ke Nord Landscape Park di kota Duisburg yang ditempuh selama 45 menit dari Gasometer. Berbeda dengan taman-taman lain, Landscape Park Duisburg-Nord menyatukan antara warisan industri dan ruang terbuka hijau.
Taman ini pada awalnya adalah sebuah pabrik batubara dan baja yang menempati lahan seluas 180 hektar. Setelah tidak beroperasi pada 1985 karena penggunaan mesin uap ditinggalkan dan kawasan ini mulai tercemar limbah, pabrik akhirnya ditutup. Bekas mesin-mesin produksi dibiarkan dan jadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan.
Kami naik ke puncak mesin produksi di ketinggian 50 meter. Siapkan nyali dan stamina yang cukup karena ada ratusan anak tangga dengan lebar kurang dari 1 meter yang harus dinaiki. Selain mengelilingi mesin, pengunjung juga bisa berolahraga dan menikmati keindahan pepohonan yang rindang.
Berkeliling Kota Bonn
Berjarak sekitar 80 kilometer dari Düsseldorf, kami mengunjungi Bonn, kota kelahiran komponis musik klasik, Ludwig van Beethoven. Jejak- jejak Beethoven masih amat terasa di kota berpenduduk 327.913 jiwa ini, seperti monumen Ludwig van Beethoven di lapangan Münsterplatz dan Rumah Beethoven yang sekarang dijadikan museum.
Kami tidak beruntung, saat itu museum tutup karena sedang dalam perbaikan. Museum ini menurut rencana dibuka menjelang Beethoven Festival Bonn, 16 Desember 2019 hingga 17 Desember 2020. Acara bertajuk BETHVN 2020 yang diselenggarakan selama satu tahun ini diklaim menjadi pertunjukan musik terbesar di Eropa tahun itu.
Pukul 14.00
Schloss Drachenburg
Dari Bonn, kami beranjak menuju Schloss Drachenburg di kota Königswinter, yang ditempuh sekitar 20 menit perjalanan darat. Schloss Drachenburg merupakan kastil pribadi di Jerman yang dibangun pada akhir abad ke-19. Letaknya di atas perbukitan, membuat kami bisa menikmati keindahan kota Bonn dari ketinggian.
Ada dua bagian kastil di Schloss Drachenburg yang berada di ketinggian 289 meter di atas permukaan air laut. Karena letaknya di perbukitan, akhirnya kami memutuskan naik kereta untuk menghemat tenaga.
Pukul 17.30
Katedral Cologne
Jerman memiliki gereja-gereja tua yang ditetapkan sebagai situs warisan dunia, salah satunya Katedral Cologne yang ada di kota Cologne. Katedral yang terletak di tepi Sungai Rhein ini merupakan salah satu tempat wisata yang paling banyak dikunjungi di Jerman. Rata-rata kunjungan mencapai 20.000 orang setiap hari.
Bagi pelancong yang berkunjung bersama pasangan maupun para jomblo, siapkan gembok untuk dikaitkan di jembatan Hohenzollern yang ada di tepi Sungai Rhein. Siapa tahu doa bisa terkabul....