Bandara Internasional Yogyakarta Mulai Layani Penerbangan Komersial
Bandara Internasional Yogyakarta di Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, mulai melayani penerbangan komersial.
Oleh
HARIS FIRDAUS
·4 menit baca
WATES, KOMPAS — Bandara Internasional Yogyakarta di Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, mulai melayani penerbangan komersial, Senin (6/5/2019). Namun, untuk sementara, bandara tersebut baru melayani satu penerbangan pergi-pulang dalam sehari, yakni dari dan menuju Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta.
Senin sekitar pukul 12.30, pesawat milik maskapai Citilink dengan nomor penerbangan QG-132 mendarat di Bandara Internasional Yogyakarta. Pesawat yang berangkat dari Bandara Halim Perdanakusuma itu menjadi pesawat komersial pertama yang mendarat di Bandara Internasional Yogyakarta.
Seusai mendarat di landasan Bandara Internasional Yogyakarta, pesawat tersebut mengikuti tradisi water salute atau penyiraman air dari dua mobil pemadam kebakaran. Tradisi tersebut biasa dilakukan untuk menyambut pesawat yang pertama kali mendarat di bandara baru.
Selain itu, para penumpang yang turun dari pesawat Citilink QG-132 juga disambut perwakilan manajemen PT Angkasa Pura I. Para penumpang tersebut mendapat bunga dan bingkisan dari PT Angkasa Pura I serta disuguhi tari angguk yang merupakan kesenian tradisional Kulon Progo.
”Pesawat Citilink QG-132 adalah penerbangan komersial perdana yang memasuki Bandara Internasional Yogyakarta. Total penumpangnya ada 96 orang,” kata Direktur Pemasaran dan Pelayanan PT Angkasa Pura I Devy Suradji saat ditemui di Bandara Internasional Yogyakarta.
Bandara Internasional Yogyakarta merupakan bandara baru di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Bandara yang berlokasi di Kecamatan Temon, Kulon Progo, itu berjarak sekitar 40 kilometer dari pusat Kota Yogyakarta. Jika mengendarai mobil dari Kota Yogyakarta, butuh waktu sekitar 1,5 jam untuk sampai di bandara tersebut.
Pesawat Citilink QG-132 adalah penerbangan komersial perdana yang memasuki Bandara Internasional Yogyakarta. Total penumpangnya 96 orang.
Meski Bandara Internasional Yogyakarta telah mulai beroperasi, Bandara Internasional Adisutjipto di Kabupaten Sleman, DIY, juga masih beroperasi. Oleh karena itu, saat ini, di wilayah DIY ada dua bandara yang sama-sama beroperasi.
Devy menyatakan, hingga sekarang, baru maskapai Citilink yang mengoperasikan penerbangan di Bandara Internasional Yogyakarta. Setiap hari, Citilink akan mengoperasikan satu kali penerbangan pergi-pulang (PP) dengan rute Bandara Halim Perdanakusuma (HLP) ke Bandara Internasional Yogyakarta (YIA) dan sebaliknya.
Penerbangan yang dioperasikan Citilink itu terdiri atas penerbangan nomor QG-132 dengan rute HLP-YIA dan QG-133 dengan rute YIA-HLP. ”Yang sudah pasti itu rutenya HLP-YIA dan YIA-HLP,” ujar Devy.
Devy menambahkan, selain Citilink, maskapai Batik Air juga berencana mengoperasikan penerbangan di Bandara Internasional Yogyakarta dengan rute ke sejumlah kota, misalnya Palangkaraya, Samarinda, Bali, dan Jakarta. ”Paling cepat (Batik Air) beroperasi tanggal 10 Mei,” katanya.
Saat ini, Devy menuturkan, pengoperasian penerbangan Batik Air ke sejumlah kota itu masih dibahas. Hal ini karena rute penerbangan menuju sejumlah bandara, misalnya Bandara Soekarno-Hatta di Tangerang, Banten, dan Bandara Ngurah Rai di Bali, ternyata cukup padat.
”Saat ini masih didiskusikan, terutama untuk masuk Cengkareng (Bandara Soekarno-Hatta) dan Denpasar (Bandara Ngurah Rai) karena dua bandara ini cukup padat. Jadi, bukan masalah di sini (Bandara Internasional Yogyakarta) yang tidak ready (siap), tetapi di sana juga harus ready,” ungkap Devy.
Sudah siap
Pelaksana Tugas General Manager Bandara Internasional Yogyakarta Agus Pandu Purnama menyatakan, meskipun proses pembangunannya belum selesai sepenuhnya, bandara tersebut sudah siap melayani penumpang. Apalagi, bandara itu telah mendapatkan sertifikat bandar udara dari Direktorat Jenderal Bandar Udara Kementerian Perhubungan.
Saat ini, air side (sisi udara) Bandara Internasional Yogyakarta telah selesai sepenuhnya, termasuk landasan sepanjang 3.250 meter dan lebar 75 meter. Dengan landasan sepanjang itu, pesawat berbadan besar seperti Boeing 777-300 dan Airbus A380 bisa mendarat di Bandara Internasional Yogyakarta.
Untuk land side (sisi darat), Bandara Internasional Yogyakarta telah memiliki terminal penumpang dengan luas 12.900 meter persegi. Terminal tersebut akan diperluas hingga menjadi 210.000 meter persegi pada akhir tahun 2019.
Sementara itu, sejumlah penumpang pesawat Citilink QG-132 merasa nyaman dengan kondisi Bandara Internasional Yogyakarta meskipun bandara itu belum selesai dibangun seluruhnya. ”Nyaman juga bandara barunya. Dibanding Bandara Adisutjipto, bandara ini lebih luas,” kata seorang penumpang, Mutia Rizki (24).
Mutia menuturkan, dirinya sebenarnya membeli tiket pesawat Citilink dengan rute Bandara Halim Perdanakusuma ke Bandara Adisutjipto. Namun, tiga hari lalu, Mutia mendapat pemberitahuan bahwa penerbangan itu dialihkan ke Bandara Internasional Yogyakarta.
”Saya sih enggak keberatan dengan pengalihan itu karena dari Citilink ada transportasi gratis ke Kota Yogyakarta,” ujarnya.
Penumpang lainnya, Wahyu Wijanarko (35), senang dan bangga saat melihat kondisi Bandara Internasional Yogyakarta. Berbeda dengan Mutia, Wahyu memang secara khusus membeli tiket pesawat tujuan Bandara Internasional Yogyakarta karena ingin melihat kondisi bandara baru tersebut.
”Rasanya senang karena akhirnya kami, masyarakat Yogyakarta, punya bandara yang besar dan bisa kita banggakan,” kata Wahyu yang merupakan warga Kulon Progo.