Manchester City pantang terbuai dalam kemapanan ketika menjamu Leicester City di Liga Inggris, Senin dini hari WIB ini. “Si Rubah” punya kapasitas melukai “The Citizens”.
MANCHESTER, MINGGU – Manchester City baru saja dinobatkan sebagai tim termahal di Liga Inggris, menggusur tim sekota, Manchester United. Namun, status itu tidak berarti di hadapan Leicester City, tim yang paham betul caranya mencuri poin dari ”si kaya” alias Manchester City.
Leicester merupakan satu dari dua rintangan terakhir ”The Citizens” mempertahankan gelar juara Liga Inggris. Banyak pihak meyakini, Leicester memiliki bahan lengkap untuk menahan atau setidaknya menyulitkan City pada laga di Stadion Etihad itu.
”Leicester punya amunisi yang cukup untuk melukai City lewat kecepatan (Jamie) Vardy dan serangan balik,” ungkap Paul Merson, mantan pemain Arsenal yang kini menjadi komentator Liga Inggris di Sky Sports.
Meskipun kekayaannya hanya seperlima dari City, Si Rubah sempat menjungkalkan tim bertabur bintang itu pada laga boxing day, Desember 2018 lalu, di Stadion King Power. Leicester juga punya pengalaman mempermalukan City di rumahnya sendiri. Pada musim 2015-2016, Leicester membekap City, 3-1, di Etihad serta mencuri gelar juara Liga Inggris saat itu.
Leicester adalah tim di luar big six (langganan enam besar Liga Inggris) yang paling sering menjungkalkan City. Dari enam duel terakhir kedua tim di Liga Inggris, Si Rubah tiga kali memenanginya. Leicester pun menyambangi Etihad dengan kepercayaan diri tinggi. Pekan lalu, mereka menggilas Arsenal, 3-0, dengan dua gol dari Vardy.
Vardy kembali menjadi ancaman terbesar bagi City dalam upaya memenangi laga itu dan menjadi tim pertama pada dekade ini yang mempertahankan gelar juara Liga. Striker senior itu seolah terlahir kembali sejak Leicester diasuh Brendan Rodgers. Ia kembali subur dan mengemas enam gol pada lima laga terakhir. Total 18 gol ia lesakkkan di Liga Inggris musim ini.
Kembali tajamnya Vardy tidak terlepas dari perubahan gaya bermain Leicester di bawah asuhan Rodgers, mantan manajer Liverpool. Bersama Rodgers, Si Rubah menjadi sulit diterka. Mereka bukan lagi tim yang melulu mengandalkan serangan balik klasik, umpan lambung dari wilayah pertahanan, seperti pada era eks manajernya, Claudio Ranieri.
Leicester bahkan bisa menjelma menjadi tim besar dengan gaya penguasaan bola tinggi dan banyaknya operan atau umpan yang memanjakan Vardy. Situs Opta mencatat, tiga dari empat laga dengan akurasi operan tertinggi mereka di Liga Primer Inggris terjadi tiga bulan terakhir. Untuk itu, City tidak boleh meremehkan Leicester.
Fakta baru itu membuat Manajer Manchester City Pep Guardiola sulit tidur cepat akhir-akhir ini. Ia menghabiskan waktu luangnya untuk menonton dan menganalisis laga-laga Leicester bersama Rodgers. ”Saya telah melihat tiga laga terakhir mereka dan benar-benar terkesan. Mereka punya kualitas menakjubkan, bukan lagi tim (yang mengandalkan) serangan balik,” ujarnya dikutip BBC.
Pertemuan ini pun akan lebih spesial karena tim tamu mendapatkan dukungan tambahan dari fans Liverpool. Bagi ”The Reds”, Leicester adalah harapan terakhir untuk menghentikan laju City, yang tidak sekali pun kehilangan poin di 12 laga Liga Inggris terakhir.
Di lain pihak, City akan tampil menggebu-gebu pada laga ini. Mereka wajib menang mengingat Liverpool kembali ke puncak klasemen setelah membekap Newcastle United, 3-2, Sabtu malam. Kemenangan itu memastikan gelar juara Liga Inggris akan ditentukan hingga laga terakhir.
”Ini kemenangan gairah, hati, dan hasrat yang sangat besar. Ini takdir. Jika kami akan menjadi juara, kami akan juara,” ujar Pelatih Liverpool Juergen Klopp.
”Setan Merah” gagal
Pada laga Minggu malam, Manchester United dipastikan absen di Liga Champions musim depan setelah ditahan 1-1 oleh Huddersfield Town. Dengan 66 poin dan satu laga tersisa, peluang ”Setan Merah” finis di posisi empat besar telah pupus. Tim asuhan Ole Gunnar Solskjaer itu kini berada di posisi keenam.
Sementara Chelsea memanfaatkan kekalahan Tottenham Hotspur, 0-1, dari Bournemouth untuk naik ke posisi tiga. ”The Blues” menang 3-0 atas Watford dan mengoleksi nilai 71, satu poin di atas Spurs. (Reuters)