Komunitas pelestari bahasa Bali, BASAbali, menghadirkan komik pahlawan super berbahasa Bali, “Prawireng Putri Bali”, yang mengangkat karakter Luh Ayu Manik Mas, remaja putri Bali sebagai pahlawan super.
Oleh
COKORDA YUDISTIRA
·3 menit baca
DENPASAR, KOMPAS — Komunitas pelestari bahasa Bali, BASAbali, menghadirkan komik pahlawan super berbahasa Bali, ”Prawireng Putri Bali”, yang mengangkat karakter Luh Ayu Manik Mas, remaja putri Bali sebagai pahlawan super. Penerbitan buku cerita bergambar dan berbahasa Bali itu bertujuan melestarikan bahasa Bali sebagai bahasa ibu di Bali dan menumbuhkan budaya literasi di kalangan pelajar.
Komik berjudul Luh Ayu Manik Mas, Tresna ring Alas dikenalkan kepada murid-murid di Sekolah Menengah Pertama Dwijendra, Kota Denpasar, Sabtu (4/5/2019). Komik berjudul Luh Ayu Manik Mas, Tresna ring Alas adalah seri dari buku cerita bergambar ”Prawireng Putri Bali” yang dibuat BASAbali Wiki. Penerbitan komik ini didukung The Asia Foundation melalui program Let’s Read. Adapun tresna ring alas dapat diartikan menyayangi hutan.
Peluncuran komik berbahasa Bali itu dilangsungkan di Aula Sadhu Gocara Dwijendra, Kota Denpasar, dan dihadiri Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Bali Ni Putu Putri Suastini Koster serta sejumlah budayawan dan pemerhati budaya Bali, di antaranya Anak Agung Gde Rai, Putu Suasta, dan Rucina Ballinger. BASAbali Wiki bekerja sama dengan Yayasan Dwijendra Pusat Denpasar dalam peluncuran komik berbahasa Bali tersebut.
Putri Suastini, yang juga istri Gubernur Bali, mengatakan, pengenalan komik berbahasa Bali kepada masyarakat, khususnya kepada kalangan pelajar, merupakan upaya bersama untuk melindungi, melestarikan, dan mengembangkan bahasa Bali. Putri Suastini memberikan apresiasi kepada para pemerhati bahasa Bali, khususnya melalui komunitas BASAbali, atas penerbitan buku cerita bergambar yang menggunakan bahasa Bali dan mengangkat figur pahlawan super dari karakter orang Bali.
”Terlebih lagi tokoh super heronya adalah perempuan, seorang remaja putri yang masih bersekolah. Saya berharap karakter pahlawan ini memberikan inspirasi agar kita semakin mencintai budaya dan bahasa Bali,” kata Putri Suastini. Dalam peluncuran komik itu, Putri Suastini juga tampil bercerita dengan membacakan sebagian cerita Luh Ayu Manik Mas.
Tokoh utama komik itu adalah Luh Ayu Manik, siswi kelas 8 yang dikenal supel dan pintar serta berani. Luh Ayu Manik adalah anak yatim dan dia tinggal bersama ibunya. Luh Ayu Manik memperoleh kekuatan super dari kelahirannya dan berkat gelang Tridatu yang diwariskan neneknya.
Terlebih lagi tokoh super heronya adalah perempuan, seorang remaja putri yang masih bersekolah. Saya berharap karakter pahlawan ini memberikan inspirasi agar kita semakin mencintai budaya dan bahasa Bali.
Luh Ayu Manik dapat berubah menjadi pahlawan super bernama Luh Ayu Manik Mas ketika dia dalam situasi yang membahayakan atau harus memberi pertolongan. Cerita komik berjudul Luh Ayu Manik Mas, Tresna ring Alas ditulis oleh I Made Sugianto dengan ilustrator Gus ”Dark” Arya Mahendra, dan diterjemahkan tim BASAbali Wiki.
Direktur BASAbali Wiki I Gede Nala Antara mengatakan, pembuatan dan penerbitan komik berbahasa Bali itu adalah bentuk upaya melestarikan dan mengembangkan bahasa Bali dengan memanfaatkan kehadiran teknologi informasi. BASAbali Wiki juga membuat dan mengembangkan kamus digital bahasa Bali-Inggris dan Bali-Indonesia dan perpustakaan digital. Mereka melengkapi fitur perpustakaan digital antara lain dengan biografi, perpustakaan lontar, cerita dan buku terjemahan, dan permainan.
”Pembuatan komik berbahasa Bali dengan karakter pahlawan super asli Bali ini adalah bentuk pendidikan literasi dengan tujuan mengenalkan bahasa Bali kepada masyarakat yang dimulai dari anak-anak sekolah,” kata Nala di Denpasar, Sabtu. Nala menambahkan, BASAbali Wiki memperoleh bantuan hibah dari The Asia Foundation melalui program Let’s Read dalam pembuatan dan penerbitan buku cerita bergambar dengan bahasa daerah.
Ketua Yayasan Dwijendra Pusat Denpasar I Ketut Wirawan mengatakan, pihaknya setuju dan mendukung pelestarian bahasa Bali melalui berbagai program dan media, termasuk pengenalan komik berbahasa Bali. Menurut Wirawan, bahasa adalah bagian budaya sehingga upaya-upaya pelestarian dan pengembangan bahasa daerah menjadi bentuk penguatan budaya. Wirawan mengajak semua kalangan, termasuk murid di SMP Dwijendra, agar tidak minder dan tidak gengsi berbahasa Bali.