Gaza, minggu Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, Minggu (5/5/2019), memerintahkan militer Israel agar melanjutkan serangan besar- besaran terhadap gerilyawan di Gaza. Suasana di Jalur Gaza pun makin tidak menentu. Sebelumnya, sebuah roket yang ditembakkan dari Gaza dilaporkan menewaskan seorang warga sipil Israel dan dua pria bersenjata Palestina tewas dalam serangan balasan Israel.
”Pagi ini saya menginstruksikan IDF (Pasukan Pertahanan Israel) agar melanjutkan serangan besar-besaran terhadap teroris di Jalur Gaza dan saya juga menginstruksikan bahwa pasukan di sekitar Jalur Gaza ditingkatkan dengan pasukan tank, artileri, dan infanteri,” kata Netanyahu, yang juga merangkap sebagai Menteri Pertahanan Israel, dalam sebuah pernyataan.
Militer Israel mengatakan, lebih dari 450 roket telah ditembakkan ke kota-kota dan desa-desa di Israel selatan sejak Jumat (3/5). Sedikitnya 150 roket dicegat Israel melalui sistem anti-rudal Iron Dome. Polisi mengatakan, salah satu roket dari Gaza menghantam sebuah rumah di kota Ashkelon, Israel, dan menewaskan seorang pria berusia 58 tahun.
Peristiwa itu menandai kematian warga sipil Israel pertama dalam serangan roket dari Gaza sejak perang 2014 antara Israel dan gerilyawan di daerah kantong Hamas. Israel membalasnya dengan serangan atas—setidaknya—220 target yang diduga bagian dari kelompok-kelompok militan Gaza. Peristiwa tiga hari terakhir itu menjadi ketegangan pertama sejak November tahun lalu.
Otoritas Gaza melaporkan, enam warga Palestina tewas dalam serangan Israel, termasuk setidaknya dua gerilyawan. Pihak Israel membantah laporan dari Gaza tentang tewasnya seorang ibu hamil dan bayinya akibat serangan Israel.
Tantangan perdamaian
Netanyahu saat ini terlibat dalam negosiasi yang sulit untuk membentuk pemerintahan baru setelah kemenangannya dalam pemilihan 9 April lalu. Gencatan senjata yang turut dibangun para pejabat PBB dan Mesir di Gaza menyumbang ketenangan di sekitar pemilihan. Pekan lalu terlihat peningkatan ketegangan bertahap di kawasan itu. Tercatat, Israel dan militan Palestina di Gaza telah berperang tiga kali sejak 2008.
Isu Palestina turut diusung Indonesia dalam masa kepemimpinan di Dewan Keamanan PBB, Mei ini. Diskusi informal arria formula tentang Palestina menurut rencana digelar pada 9 Mei bersama Kuwait dan Afrika Selatan sebagai penyelenggara pendamping. Diskusi itu menurut rencana dibuka Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi. Dalam kesempatan itu, tampil juga pejuang Palestina di Tepi Barat melalui telekonferensi.(AFP/REUTERS/BEN)