Polda Metro Jaya mengantisipasi kegiatan balap liar, sahur on the road, dan kemacetan selama bulan Ramadhan. Kepolisian juga mengantisipasi meningkatnya kriminalitas.
Oleh
Wisnu Aji Dewabrata/Pingkan Elita Dundu
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Polda Metro Jaya mengantisipasi kegiatan balap liar, sahur on the road, dan kemacetan selama bulan Ramadhan. Kepolisian juga mengantisipasi meningkatnya kriminalitas.
Kepala Subdit Penegakan Hukum Ditlantas Polda Metro Jaya Komisaris Muhammad Nasir, Minggu (5/5/2019), mengungkapkan, penertiban balap liar akan melibatkan satuan kewilayahan, seperti polsek, koramil, dan kelurahan setempat, serta melibatkan masyarakat. Balapan liar biasa berlangsung pukul 01.00-03.00 dan pukul 05.00-06.00.
”Pengamanan lebih dikedepankan pola preventif yaitu mencegah balapan liar, dengan patroli gabungan unsur Polantas dan Sabhara dan penempatan personel pada waktu dan lokasi balapan,” kata Nasir.
Menurut Nasir, polisi telah memetakan lokasi balap liar di wilayah Polda Metro Jaya. Di wilayah Jakarta Timur antara lain Jalan I Gusti Ngurah Rai, Klender; Jalan Pemuda, Pulogadung; Jalan Matraman Raya; depan kantor Wali Kota Jakarta Timur dan perumahan Eramas 2000, depan Masjid At-Tien Taman Mini; Jalan Raya Cibubur; kawasan Setu Jatiwarna, Cipayung; dan sepanjang Jalan Kalimalang.
Di Jakarta Selatan ada di Jalan Mampang Raya; Jalan Buncit Raya; Jalan Arteri Pondok Indah; Jalan Arteri Lenteng Agung; Jalan TB Simatupang, Tanjung Barat; dan Jalan Panjang, Permata Hijau.
Di Jakarta Barat, lokasi rawan balap liar ada di Jalan Perjuangan, Kebon Jeruk; Jalan Panjang, Kebon Jeruk; Jalan Daan Mogot; Jalan arteri kawasan Puri Kembangan, dan Jalan Joglo Raya.
Untuk wilayah Jakarta Pusat ada di Jalan Benyamin Sueb; Jalan Cempaka Putih; Jalan Proklamasi; Jalan Asia Afrika; dan Jalan Gerbang Pemuda.
Untuk Kota Tangerang Selatan ada di Jalan Pondok Cabe Raya, Pamulang; Jalan Raya Ciputat; serta kawasan Serpong dan BSD. Adapun di wilayah Tangerang Kota ada di Jalan Hasyim Azhari, kawasan perumahan Metland, Cipondoh; kawasan Summarecon, Kelapa Dua; dan Jalan Alam Sutera Boulevard, Cipondoh.
Di wilayah Bekasi, terdapat dua lokasi, yaitu kawasan Komsen dan Rawapanjang. Sementara di Depok ada empat lokasi, yakni Jalan Margonda; Jalan Sawangan, Parung; sepanjang Jalan Baru Depok 1; dan Jalan Arteri Cibubur-Cisalak.
Mengenai kegiatan sahur on the road, Nasir mengatakan, tahun lalu pemerintah daerah telah melarang karena tidak efektif dan keluar dari tujuannya. Polisi akan melakukan pengamanan sahur on the road, baik pengamanan orang, kendaraan, maupun kegiatan.
Adapun pola represif dilakukan dengan hunting system, yakni melakukan pemeriksaan kendaraan dan barang bawaan. Polisi juga melakukan penindakan pelanggaran lalu lintas dan kelengkapan kendaraan, seperti helm dan sabuk pengaman.
Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Argo Yuwono mengatakan, untuk antisipasi kriminalitas pada bulan Ramadhan, Polda Metro Jaya membentuk Tim Khusus Antibandit (Tekab). Sasaran Tekab bermacam-macam, terutama kejahatan jalanan, kebut-kebutan, dan pencurian rumah kosong.
Di Kabupaten Tangerang, polisi membekuk Ka alias Black (25) dan Ro alias Komeng (41) karena mencuri sepeda motor milik Subandi (53), petani di Kampung Pala, RT 008 RW 003, Desa Cikuya, Kecamatan Solear.
Kepala Polsek Cisoka Ajun Komisaris Uka Subakti mengimbau warga agar lebih mengantisipasi kejahatan pada bulan Ramadhan. ”Mari kita tingkatkan kewaspadaan, tingkatkan siskamling. Selalu pastikan kendaraan yang terparkir dalam keadaan aman,” kata Uka.
Nasir menuturkan, selama bulan Ramadhan akan terjadi pergeseran waktu kemacetan. Pada pagi hari, kemacetan di daerah sekitar Jakarta akan bergeser dari pukul 05.30 menjadi pukul 06.00. Adapun di dalam kota akan terjadi pergeseran kemacetan menjadi pukul 06.30. Perubahan tersebut karena jam masuk kantor bergeser ke pukul 08.00.
Nasir mengatakan, lokasi rawan macet adalah perkantoran, pasar tradisional, pasar modern, tempat ibadah, lokasi kuliner jelang buka puasa, dan pasar kaget di kawasan permukiman serta perkantoran.
Pengamat transportasi Budiyanto menuturkan, pada minggu pertama Ramadhan, kemacetan akan maju ke pukul 06.00 dan pukul 15.00. Alasannya, karena warga ingin berbuka puasa bersama sehingga pulang lebih awal.
Pada minggu kedua dan ketiga Ramadhan, kemacetan pada pagi hari hampir sama dengan minggu pertama. Namun, lokasi perbelanjaan, mal, pasar tumpah, kuliner, dan restoran menjadi macet. Kemacetan pada sore hari lebih merata dan bisa berlangsung hingga pukul 21.00-22.00.
Memasuki minggu keempat Ramadhan, masyarakat mulai mudik atau persiapan mudik. Tempat konsentrasi pemudik perlu diantisipasi. Pada minggu keempat ini, kemacetan sudah mulai berkurang.