JEREZ, MINGGU – Balap MotoGP di seri Spanyol, Minggu (5/5/2019) menjadi panggung para pebalap tuan rumah seperti Marc Marquez yang finis terdepan. Untuk kali pertama pada musim ini, podium pemenang MotoGP diisi para barisan “matador” penjinak motor balap.
Pertengahan April lalu, Marquez--yang membela tim Repsol Honda--mengalami musibah. Bak matador penjinak banteng di Spanyol, Marquez terpental dari motor balap Honda RC213V tunggangannya saat tengah memimpin jalannya balapan MotoGP seri Amerika Serikat. Kegagalan finis di seri ketiga itu membuatnya “terpeleset” jauh dari klasemen pebalap, yaitu di peringkat keempat, saat itu.
Namun, laiknya matador Spanyol sejati, Marquez tidak kapok menantang maut atau terpental dari lintasan pertunjukkan. Sebaliknya, diakuinya, kegagalan di Sirkuit Austin, AS, itu membuatnya semakin kuat. Dukungan masif pendukungnya di rumahnya sendiri, yaitu GP Spanyol, menjadi energi ekstra baginya.
Pada balapan seri keempat MotoGP musim 2019 itu, Sirkuit Jerez menguning dengan maraknya bendera Spanyol dan poster angka 93 (nomor motor Marquez) yang bertebaran di hampir setiap tribune penonton. Bak matador yang piawai menjaga fokus, Marquez tampil sempurna di balapan seri itu. Tidak sekali pun juara dunia bertahan itu membuat kesalahan, apalagi disalip para lawannya.
Marquez—yang memulai balapan itu dari posisi ketiga—tancap gas sejak garis start. Di tikungan pertama, ia telah melewati dua pebalap di depannya, yaitu duo Petronas Yamaha, Fabio Quartararo dan Franco Morbidelli. Meskipun sempat ditempel ketat oleh Morbidelli dan pebalap muda Perancis, Quartararo, Marquez dengan tangan dingin mampu mengatasi tekanan itu.
Ia tidak bisa terkejar dan meraih kemenangan ketiganya di Spanyol sepanjang karir balapnya di MotoGP. Dua pebalap asal Spanyol lainnya, Alex Rins dan Maverick Vinales, melengkapi kejayaan Spanyol di balapan itu dengan finis masing-masing di posisi kedua dan ketiga. Menariknya, meskipun dari negara yang sama, ketiga pebalap itu membela tim yang berbeda. Rins membela Ecstar Suzuki, adapun Vinales menjadi andalan Monster Yamaha.
“Setelah apa yang terjadi di Austin (GP AS), kemenangan ini terasa sangat penting. Baik kondisi saya maupun motor sama bagusnya sehingga balapan bisa berjalan lancar. Hal yang tidak kalah penting adalah kini saya memimpin kembali persaingan,” ujar Marquez, juara dunia lima kali MotoGP, seusai balapan itu.
Lebih kuat
Berkat kemenangan itu, seperti dikatakan Marquez, ia memuncaki kembali klasemen pebalap dengan keunggulan tipis, yaitu satu poin, dari Rins yang menjadi rival terdekatnya saat ini. Adapun pemuncak klasemen sebelumnya, Andrea Dovizioso dari tim Ducati, terjatuh ke peringkat ketiga setelah hanya sanggup finis keempat di Spanyol. “Saya kini merasa lebih kuat mental ketimbang fisik,” ujar Marquez kemudian.
Kontras dengan yang dirasakan Marquez saat ini, balapan itu berujung nestapa bagi Quartararo. Pebalap 20 tahun itu kembali mencuri perhatian dunia saat merebut start terdepan di GP Spanyol. Ia pun mengukir rekor sebagai pebalap termuda yang mampu melakukan hal itu di MotoGP.
Naasnya, ia gagal meraih podium di balapan itu karena masalah mekanik di motor Yamaha YZR-M1 tunggangannya. Ia pun terlihat emosional dengan menahan air mata saat dipaksa kembali masuk ke garasi timnya. Nasib naas juga dialami pebalap asal Indonesia, Dimas Ekky Pratama, yang turun di ajang Moto2, bersama tim Idemitsu Honda Asia. Ia terjatuh di tikungan pertama balapan itu.(AFP)