Presiden AS Donald Trump siap menaikkan tarif atas barang-barang China senilai 200 miliar dollar AS. Pemerintah China tetap mencoba menawar di tengah alotnya proses negosiasi.
BEIJING, senin— Juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Geng Shuang, Senin (6/5/2019), mengatakan, tim negosiator China tengah bersiap pergi ke AS untuk melanjutkan negosiasi. Meski tidak mengungkapkan waktu keberangkatan, Geng mengatakan, Beijing merasa telah mengalami kemajuan positif dalam 10 putaran perundingan tingkat tinggi yang disaksikan dunia.
”Kami masih berharap AS dapat bekerja sama dengan China, berjalan bahu-membahu dan mengusahakan kesepakatan yang saling menguntungkan atas dasar saling menghormati,” kata Geng dalam jumpa pers reguler.
Media The Wall Street Journal sebelumnya melaporkan bahwa China mempertimbangkan untuk membatalkan lanjutan proses negosiasi. Hal itu menyusul pernyataan Presiden Trump. Melalui Twitter, Trump pada hari Minggu secara dramatis meningkatkan tekanan kepada China dengan mengumumkan, dirinya akan menaikkan tarif atas barang-barang China senilai 200 miliar dollar AS pekan ini.
Trump juga menargetkan pengenaan tarif lanjutan senilai ratusan miliar dollar AS lebih cepat lagi. Ia menargetkan tarif 25 persen atas barang asal China senilai 325 miliar dollar AS sesegera mungkin. Jika itu terjadi, pada dasarnya semua produk yang diekspor China ke AS dikenai tarif setara.
”China seharusnya tidak bernegosiasi dengan pistol yang mengarah ke kepalanya,” kata The Wall Street Journal mengutip seseorang yang menjelaskan peliknya negosiasi AS-China.
Namun, Geng berharap kesepakatan kedua negara tetap tercapai. Hal itu tidak hanya demi kepentingan China dan AS, tetapi juga menjadi harapan dunia. Kesepakatan dua negara dengan perekonomian terbesar di dunia itu diharapkan menghilangkan kekhawatiran tertekannya pertumbuhan ekonomi global jika perang dagang berlanjut.
Efek
Bursa saham Wall Street bergerak merosot pada awal perdagangan Senin. Indeks Dow Jones Industrial Average turun 1,38 persen, Indeks S&P500 melemah 1,32 persen, dan Indeks Nasdaq merosot 1,61 persen. Hal itu searah dengan penurunan di bursa-bursa global di awal pekan.
Di China, indeks saham Shanghai anjlok 5,58 persen, hari terburuk mereka dalam lebih dari tiga tahun. Indeks Shenzhen ambles 7,38 persen. Indeks Hang Seng di Hong Kong jatuh 2,90 persen.
Baik AS maupun China telah mengenakan tarif senilai 360 miliar dollar AS dalam perdagangan dua arah sejak tahun lalu. Trump dan pemimpin China Xi Jinping setuju melakukan gencatan senjata pada Desember tahun lalu untuk menahan diri dari eskalasi lebih lanjut.
Terakhir perwakilan AS mengunjungi Beijing pekan lalu untuk mengadakan pembicaraan yang oleh Menteri Keuangan Steven Mnuchin digambarkan sebagai sesuatu yang produktif. Trump dan Xi akan mengadakan pertemuan puncak jika kesepakatan final kedua negara tercapai.
Mengejutkan
Pernyataan Trump pada awal pekan ini benar-benar mengejutkan semua pihak. Ada pergeseran dari Trump di mana sebelumnya menyatakan puas dengan kemajuan negosiasi Jumat pekan lalu.
Sejumlah hal diduga memengaruhi perubahan sikap Trump. Salah satunya adalah rincian bahwa China menarik diri dari beberapa komitmen yang dibuat sebelumnya. Menurut satu sumber AS, hal
itu mendorong keputusan Trump.
”Kesepakatan perdagangan dengan China berlanjut, tetapi terlalu lambat ketika mereka berusaha menegosiasikan kembali. Tidak!” kata Trump melalui media sosial Twitter.
Trump mengatakan tekadnya untuk mengurangi defisit perdagangan AS-China yang sangat besar. Sepanjang 2018 nilai defisit yang harus ditanggung AS mencapai 378,73 miliar dollar AS, termasuk perdagangan jasa.
Selain pembukaan pasar China yang lebih besar bagi barang- barang AS, Trump mendesak untuk dilakukannya perubahan struktural. Hal itu misalnya mendesak Beijing mengakhiri praktik yang diduga memaksa perusahaan-perusahaan AS yang beroperasi di China berbagi teknologi mereka. Trump juga menuntut agar China menghentikan pencurian kekayaan intelektual dan pemberian subsidi untuk perusahaan milik negara.
Trump ingin mempertahankan sebagian, jika tidak semua, dari tarif yang ada di China sebagai bagian dari kesepakatan perdagangan akhir untuk memastikan China memenuhi komitmennya, kata seorang pejabat Gedung Putih, Minggu. Sadar akan pemilihan umum tahun depan, Trump menyarankan langkah-langkah itu tidak mengarah pada kenaikan harga bagi konsumen AS.