Harga Bawang Putih Turun, Giliran Cabai Merangkak Naik
Memasuki Ramadhan, harga bawang putih yang sempat melonjak di pasar tradisional di Solo, Jawa Tengah, kini mulai menurun. Giliran harga cabai yang kini merangkak naik.
Oleh
ERWIN EDHI PRASETYA
·3 menit baca
SOLO, KOMPAS — Memasuki Ramadhan, harga bawang putih yang sempat melonjak di pasar tradisional di Solo, Jawa Tengah, kini mulai turun. Giliran harga cabai yang kini merangkak naik.
Berdasarkan pantauan Kompas di Pasar Gede, Solo, pedagang menjual bawang putih impor jenis kating Rp 55.000 per kilogram atau turun dari sebelumnya Rp 70.000 per kg. ”Bawang putih impor sudah datang,” kata Samini (52) pedagang di Pasar Gede, Solo, Selasa (7/5/2019).
Selain bawang putih, harga bawang merah juga turun menjadi Rp 30.000 per kg dari pekan lalu Rp 40.000 per kg. Sebaliknya, harga cabai mulai merangkak naik.
Harga cabai rawit merah naik dari Rp 23.000 per kg pekan lalu menjadi Rp 27.000 per kg dan cabai rawit hijau kini Rp 18.000 per kg dari sebelumnya Rp 9.000 per kg. Selain itu, harga cabai keriting naik dari Rp 15.000 per kg menjadi Rp 22.000 per kg serta cabai teropong merah menjadi Rp 30.000 per kg dari sebelumnya Rp 22.000 per kg.
”Cabai banyak dikirim ke Jakarta karena mulai masuk puasa. Permintaan di sana banyak sehingga harga di sini ikut terpengaruh naik,” ujar Samini.
Sementara itu, harga daging ayam juga mulai merangkak naik. Harganya menjadi Rp 32.000 per kg dari sebelumnya Rp 28.000 per kg. ”Mendekati Lebaran kemungkinan bisa sampai Rp 40.000 per kg, seperti tahun 2018,” ujar Ny Tatik, salah satu pedagang daging ayam di Pasar Gede.
Kepala Dinas Perdagangan Solo Subagiyo menyebutkan, harga bawang putih belum stabil walaupun kini sudah berangsur menurun. Untuk menjaga stabilitas harga selama Ramadhan, pihaknya telah mengajukan permintaan pasokan bawang putih kepada pemerintah pusat sebanyak 14 ton. Dia optimistis harga bawang putih akan terus turun seiring masuknya bawang putih impor.
”Sebenarnya ada bawang putih yang lebih murah, yaitu jenis honan, harganya Rp 30.000 per kg. Namun, primadonanya masyarakat adalah jenis kating karena ukuran lebih besar,” katanya.
Terkait kenaikan harga berbagai jenis cabai, Subagiyo menilai kenaikan itu masih dalam batas wajar. Pasalnya, harga tertinggi cabai saat ini masih Rp 30.000 per kg.
”Cabai masih dalam kondisi normal, artinya pasokan barangnya ada, harganya juga masih terkendali. Kenaikan ini karena hukum ekonomi, ada kenaikan permintaan,” katanya.
Kepala Tim Sistem Pembayaran, Pengelolaan Uang Rupiah, dan Layanan Administrasi, Bank Indonesia (BI) Solo Bakti Artanta, mengatakan, selama Ramadhan, konsumsi masyarakat diperkirakan meningkat dibandingkan biasanya sehingga cenderung memengaruhi kenaikan harga. Hal itu akan mendorong laju inflasi daerah. Pihaknya memperkirakan inflasi Mei di Solo akan lebih tinggi dari inflasi pada April yang tercatat 0,68 persen.
”Kalau siklusnya, setiap Ramadhan pasti ada inflasi. Tahun 2018 inflasi sekitar 0,8 persen, tahun 2019 akan di kisaran itu. Biasanya ini dipengaruhi konsumsi masyarakat yang bertambah. Itu yang harus dikendalikan supaya kenaikan harga jangan sampai drastis,” katanya.