Indonesia dan Jerman Siapkan “Master Trainer” Bersertifikat Internasional
Setelah dinyatakan lulus, Master Trainer memiliki tugas untuk memberikan pelatihan kepada calon Pelatih Tempat Kerja yang akan mengembangkan program pelatihan di industri dan memberi pendampingan pada peserta pelatihan di industri.
Oleh
PRAYOGI DWI SULISTYO
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Kementerian Perindustrian bersama Pemerintah Jerman menyelenggarakan pelatihan Master Trainer bersertifikat Internasional pertama di Indonesia. Kegiatan ini menjadi bagian dari persiapan Indonesia untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia di bidang industri.
Kegiatan ini juga melibatkan mitra terkait yakni Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo), Badan Koordinasi Sertifikasi Profesi (BKSP) Jawa Timur, Edu Kadin Jawa Tengah, Deutsche Gesellschaft für Internationale Zusammenarbeit (GIZ), Industrie-und Handelskammer (IHK) Trier, Sequa, serta The German-Indonesian Chamber of Industry and Commerce (Ekonid).
Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia Bidang Ketenagakerjaan dan Hubungan Industrial Anton J Supit mengatakan, program tersebut merupakan bagian dari persiapan Indonesia menghadapi Revolusi Industri 4.0 serta memperkuat daya saing sumber daya manusia melalui pelatihan (magang atau Praktik Kerja Lapangan/PKL) di industri.
“Untuk mencetak Pelatih Tempat Kerja yang kompeten diperlukan suatu Pelatihan Pelatih Tempat Kerja (PPTK). Hal ini merupakan tugas seorang Master Trainer,” kata Anton dalam keterangan pers yang diterima Kompas pada Selasa (7/5/2019) di Jakarta.
Setelah dinyatakan lulus, Master Trainer memiliki tugas untuk memberikan pelatihan kepada calon Pelatih Tempat Kerja yang akan mengembangkan program pelatihan di industri dan memberi pendampingan pada peserta pelatihan di industri. Peserta pelatihan di industri dapat memiliki kompeten dalam bidangnya dan terserap di pasar kerja.
Seperti diketahui, Presiden Joko Widodo menjadikan tahun 2019 sebagai momentum untuk mulai membangun sumber daya manusia Indonesia. Pemerintah bertekad menyiapkan program dasar pembangunan SDM yang kompeten dan berdaya saing tinggi untuk memenangkan kompetisi global.
Anton menyebutkan, sejak 2017 – 2019 program pelatihan Kadin Indonesia telah 11 kali dilaksanakan dan mencetak 212 Pelatih Tempat Kerja yang tersebar di beberapa wilayah, yaitu Kalimantan Timur, DI Yogyakarta, Kepulauan Riau, Jawa Barat, DKI Jakarta, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.
Dari 212 instruktur yang sudah disiapkan, 13 orang telah tersertifikasi sebagai Asessor AdAIB (Pelatih Tempat Kerja) dan 16 orang mengikuti Master Trainer yang berasal dari Industri di wilayah DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.
“Kadin dan Apindo juga mendukung program DUDI (Dunia Usaha Dunia Industri) yang dicanangkan pemerintah. Kami berharap pelatihan Master Trainer di masa mendatang dapat diselenggarakan di provinsi lain sehingga penyebarannya merata,” ungkap dia.
Pendidikan vokasi
Jerman merupakan negara yang berhasil menerapkan pendidikan vokasi yang menitikberatkan pada kesesuaian pendidikan dan kebutuhan industri. Koordinator Program IHK Andreas Gosche mengatakan, perusahaan perlu mempersiapkan Pelatih Tempat Kerja yang kompeten sehingga dibutuhkan para Master Trainer bersertifikat internasional.
“Selain memberi pelatihan di dalam negeri, Master Trainer juga dapat memberikan pelatihan di luar negeri, khususnya wilayah ASEAN karena telah diakui secara internasional,” ujar Andreas.