Kartu Multitrip MRT Disiapkan Terintegrasi KRL Commuterline
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan PT MRT Jakarta masih menyiapkan tiket multitrip agar bisa terkoneksi dengan KRL Commuterline. Targetnya, tiket multitrip ini siap digunakan terintegrasi dua moda itu pada tahun 2022.
Oleh
Helena F Nababan
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan PT MRT Jakarta masih menyiapkan tiket multitrip agar bisa terkoneksi dengan KRL Commuterline. Targetnya, tiket multitrip ini siap digunakan terintegrasi dua moda itu pada tahun 2022.
Sri Haryati, Asisten Sekda Provinsi DKI Jakarta Bidang Perekonomian, Senin (6/5/2019), menjelaskan, saat ini satu kartu jenis single trip (STT) sudah dipergunakan. Untuk kartu multitrip (MTT), Pemprov DKI dan PT MRT Jakarta terus berkoordinasi dengan Bank Indonesia supaya kartu itu bisa dipergunakan.
”Sekarang STT sudah bisa dipergunakan di MRT Jakarta. Saat ini kami sedang berproses, sedang mengurus supaya MTT bisa dipergunakan,” jelas Sri Haryati.
Menurut Sri, supaya MTT bisa dipergunakan di MRT, ada syarat-syarat dari Bank Indonesia yang harus dipenuhi. ”Pemprov DKI bersama MRT terus berkoordinasi dengan Bank Indonesia untuk mengurus syarat-syarat itu,” kata Sri.
Muhammad Effendi, Direktur Operasi dan Pemeliharaan PT MRT Jakarta, mengatakan, ”MRT Jakarta tengah menyelesaikan persyaratan administrasi yang diperlukan. Saat ini kami sedang bekerja keras memenuhi itu semua. Kami usahakan segera,” jelas Effendi.
Salah satu syarat yang diminta BI adalah MTT itu bisa dipergunakan di MRT Jakarta dan di KRL Commuterline yang dioperasikan PT KAI Commuter Indonesia (KCI). BI meminta ada interkoneksi kartu.
Untuk bisa memenuhi persyaratan BI itulah, saat ini MRT Jakarta bekerja keras. Apalagi sebetulnya, menjelang operasi komersial pada April 2019, MRT Jakarta sudah mencetak MTT yang jumlahnya ratusan ribu kartu.
Pihak MRT Jakarta memastikan, Januari 2022, MTT baru bisa dipakai bersama-sama, baik di MRT Jakarta maupun Commuterline. ”Sambil menuju ke penggunaan kartu MTT bersama KCI itu, Bank Indonesia akan meng-approve setiap kartu MTT kita. Dari sekarang kita akan siapkan menuju Januari 2022,” kata Effendi.
Buka puasa
Terpisah, Muhammad Kamaluddin, Kepala Divisi Sekretaris Perusahaan PT MRT Jakarta, menjelaskan, selama bulan puasa, MRT Jakarta membolehkan penumpang untuk membatalkan puasa di dalam kereta.
Sesuai aturan yang disusun MRT Jakarta, penumpang hanya boleh minum air putih dan makan kurma saja di dalam kereta. ”Akan ada informasi mengenai diperbolehkannya membatalkan puasa dari masinis atau train driver lewat pengeras suara kereta,” jelas Kamaluddin.
Saat jam berbuka, MRT Jakarta melarang penumpang minum selain air putih selama berada di kereta. Penumpang juga tidak boleh makan makanan kecil, nasi serta lauk pauknya, juga makanan siap saji.
Apabila petugas mendapati ada penumpang yang mengonsumsi itu semua di dalam kereta selain yang sudah ditentukan, petugas akan melarang dan menindak tegas. ”Penumpang akan diminta turun di stasiun berikutnya,” ujar Kamaluddin.