Ruas-ruas tol yang sedang dalam proses konstruksi diprioritaskan untuk diselesaikan tahun ini. Pengoperasian ruas tol yang baru tersebut akan berkontribusi positif terhadap kinerja perusahaan.
Oleh
Norbertus Arya Dwiangga Martiar
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Ruas-ruas tol yang sedang dalam proses konstruksi diprioritaskan untuk diselesaikan tahun ini. Pengoperasian ruas tol yang baru tersebut akan berkontribusi positif terhadap kinerja perusahaan.
Untuk mendukung rencana itu, PT Jasa Marga (Persero) Tbk mengalokasikan belanja modal Rp 27 triliun pada 2019.
”Jasa Marga melakukan investasi yang sangat masif. Sampai akhir tahun ini, ruas tol kami yang beroperasi akan dobel dibanding lima tahun lalu,” kata Direktur Utama Jasa Marga Desi Arryani seusai Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan 2018, Senin (6/5/2019), di Jakarta.
Beberapa ruas yang akan dikebut untuk diselesaikan tahun ini adalah tiga ruas tol di Jalan Lingkar Luar Jakarta (JORR) 2, yakni ruas Cengkareng-Kunciran, Kunciran-Serpong, dan Serpong-Cinere. Ruas lain yang juga dikebut pengerjaannya adalah Jakarta-Cikampek layang, Balikpapan-Samarinda, Pandaan-Malang, dan Manado-Bitung. Jika sesuai rencana, ruas-ruas tersebut akan menambah 245 kilometer (km) jalan tol baru sampai dengan akhir tahun ini.
Secara keseluruhan, ada tujuh ruas tol baru sepanjang 318,75 kilometer yang dioperasikan Jasa Marga hingga akhir 2018. Dengan demikian, jalan tol yang telah dioperasikan Jasa Marga mencapai 1.000 km di seluruh Indonesia.
Desi menambahkan, ruas-ruas tol yang baru beroperasi berkontribusi positif terhadap kinerja perusahaan. Aset PT Jasa Marga juga meningkat 11,24 persen dari 2017 menjadi Rp 82,42 triliun.
Dari sisi kinerja, Jasa Marga membukukan laba bersih Rp 2,2 triliun pada 2018. Dari laba bersih tersebut, 15 persen di antaranya atau Rp 330,39 miliar dibagikan sebagai dividen kepada pemegang saham.
Menurut Desi, ruas tol memerlukan investasi yang besar. Sebagai sumber pendanaan, perseroan telah mengeluarkan berbagai skema pembiayaan, baik di dalam negeri maupun luar negeri.
Direktur Keuangan Jasa Marga Donny Arsal menambahkan, pihaknya tengah mencari skema pendanaan yang sesuai dengan karakteristik bisnis jalan tol. Di jalan tol, pendapatan akan tumbuh sejalan dengan perkembangan kawasan. Skema yang muncul dan tengah dikaji adalah zero coupon bond dan step-upbond.
Direktur Pengembangan Usaha Jasa Marga Adrian Priohutomo menuturkan, sembari menyelesaikan ruas tol yang sedang dalam tahap konstruksi, Jasa Marga juga menyiapkan ruas-ruas baru. Saat ini pihaknya tengah menunggu hasil lelang proyek tol ruas Semarang-Demak.
Ruas-ruas lain yang juga sedang disiapkan adalah Cileunyi-Gedebage-Tasikmalaya (Cigatas). Saat ini tahapannya berupa penentuan trase yang akan diikuti lelang oleh Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT).
”Awalnya trase didesain dekat jalan nasional. Tapi ada usulan untuk lebih ke selatan sekaligus untuk pengembangan wilayah di sana,” kata Adrian. (NAD)