GENOA, SENIN - AS Roma masih kesulitan menggapai peringkat empat besar Liga Italia dan mengamankan tiket Liga Champions musim depan. Hasil imbang 1-1 saat melawan Genoa di Stadion Luigi Ferraris, Senin (6/5/2019) dini hari WIB membuat langkah mereka semakin berat. Mereka butuh sosok pelatih baru yang bisa memperbaiki banyak kerusakan seperti Antonio Conte.
Genoa, seperti kata bek Roma Federico Fazio, merupakan satu dari empat laga final mereka saat ini. Empat laga terakhir Roma yang harus mereka menangi agar bisa berada di peringkat empat. Namun, Genoa yang merupakan tim peringkat 16 justru menjadi batu sandungan pertama.
Roma baru bisa membobol gawang Genoa pada menit ke-82 melalui tendangan Stephan El Shaarawy. Setelah sempat merayakan gol tersebut, giliran Genoa yang membalas dengan gol Cristian Romero pada menit ke-90+1. Genoa sebenarnya bisa memenangi laga itu jika Antonio Sanabria tidak gagal mengeksekusi tendangan penalti pada menit ke-90+6.
“Kami sangat menyayangkan hasil ini karena kami sangat membutuhkan tiga poin. Namun, kami akan segera melupakannya (laga tersebut),” ujar Pelatih Roma Claudio Ranieri. Roma akan segera menatap tiga laga “final” lainnya, yaitu melawan Juventus, Sassuolo, dan Parma. Juventus, meski sudah menjuarai liga, tetap menjadi lawan yang membuat mereka cemas.
Mereka bisa saja kehilangan poin lagi saat melawan Juventus dan semakin membuyarkan keinginan mereka untuk kembali bertarung di Liga Champions musim depan. Dengan hasil imbang lawan Genoa, Roma kini baru mengumpulkan 59 poin dan bertahan di peringkat lima. Mereka masih tertinggal tiga poin dari Atalanta yang baru saja mengalahkan Lazio 3-1 dan duduk di peringkat empat.
Jika gagal meraih tiket Liga Champions, maka musim ini akan benar-benar menjadi petaka bagi si Serigala Roma. Menjelang akhir musim ini mereka sudah tidak punya target apa-apa lagi selain finis di peringkat empat.
Padahal, mereka sudah berniat memperbaiki keadaaan dengan mengganti pelatih Eusebio Di Francesco dengan Ranieri. Di Francesco kehilangan irama untuk mengendalikan tim yang sempat ia antar sampai ke semifinal Liga Champions musim lalu. Ranieri muncul dan fans Roma berharap bisa ada keajaiban seperti saat Ranieri mengantar Leicester City menjadi juara Liga Inggris musim 2015-2016. Namun, hal itu tidak terjadi.
Para fans Roma, seperti ditulis surat kabar La Gazzetta della Sport, sangat mengharapkan kedatangan Conte. Mantan pelatih Juventus dan Chelsea itu memang menjadi target utama Roma pada musim depan. Apalagi Conte sudah memberi sinyal akan kembali melatih di Italia. “Kemungkinan saya tinggal di Italia adalah 60 persen, 30 persen kemungkinan saya melatih di luar Italia, dan 10 persen saya menunggu,” ujarnya seperti dikutip Football-Italia.
Namun, seperti dilansir laman Calciomercato, prioritas Conte adalah kembali ke Juventus untuk menggantikan Massimiliano Allegri. Ternyata, sama seperti target finis di peringkat empat, target untuk mendapatkan Conte pun sama sulitnya bagi Roma. (REUTERS)