Tinjau Lokasi Calon Ibu Kota, Jokowi Bermalam di Palangkaraya
Presiden Joko Widodo, Selasa (7/5/2019) bermalam di Kota Palangkaraya, Kalimantan Tengah dalam rangka meninjau lokasi yang diwacanakan menjadi calon ibu kota negara baru. Rencananya, Jokowi akan mengunjungi dua tempat di Kalteng yakni Kabupaten Pulang Pisau dan Kabupaten Katingan.
Oleh
DIONISIUS REYNALDO TRIWIBOWO
·2 menit baca
PALANGKARAYA, KOMPAS – Presiden Joko Widodo, Selasa (7/5/2019) bermalam di Kota Palangkaraya, Kalimantan Tengah dalam rangka meninjau lokasi yang diwacanakan menjadi calon ibu kota negara baru. Rencananya, Jokowi mengunjungi dua tempat di Kalteng yakni Kabupaten Pulang Pisau dan Kabupaten Katingan.
Jokowi beserta rombongan datang di Palangkaraya Selasa pukul 16.00 WIB di Bandar Udara Tjilik Riwut. Sebelumnya, di hari yang sama, ia dan rombongan mengunjungi Balikpapan, Kalimantan Timur.
Sampai di Palangkaraya, Jokowi disambut Gubernur Kalteng Sugianto Sabran dan beberapa pemimpin daerah lainnya. Dari Bandara Tjilik Riwut, Jokowi langsung menuju hotel tempat menginap dan berbuka puasa di hotel tersebut. Setelah itu, ia akan melanjutkan sholat tarawih di Masjid Universitas Muhammadiyah Palangkaraya (UMP).
Pada Rabu pagi, Jokowi direncanakan bertolak ke Kabupaten Pulang Pisau melihat pembangunan pabrik sengon PT Naga Buana.
Sekretaris Daerah Kalteng Fahrizal Fitri mengungkapkan, jadwal kunjungan Presiden di Kalteng dimulai pada Rabu (8/5/2019). Pada Rabu pagi, Jokowi direncanakan bertolak ke Kabupaten Pulang Pisau melihat pembangunan pabrik sengon PT Naga Buana.
“Kemungkinan pakai helikopter ke sana tetapi bisa juga lewat darat, nanti dilihat yang fleksibel dan protokol yang tentukan,” kata Fahrizal.
Dari Pulang Pisau, Jokowi akan bertolak ke Kabupaten Katingan, yang diwacanakan menjadi lokasi pemindahan ibu kota.
Sebelumnya Gubernur Kalimantan Tengah Sugianto Sabran menjelaskan segitiga emas yang akan diwacanakan menjadi ibu kota negara, yakni Kabupaten Gunung Mas, Katingan, dan Kota Palangkaraya.
Dari ketiga daerah itu disiapkan lahan seluas 300.033,66 hektar. Rinciannya, 112.279,85 hektar di Kabupaten Katingan, 121.049,83 hektar di Kabupaten Gunung Mas, dan 66.703,96 hektar di Kota Palangka Raya.
Segitiga emas yang akan diwacanakan menjadi ibu kota negara, yakni Kabupaten Gunung Mas, Katingan, dan Kota Palangkaraya.
Kawasan yang disiapkan memiliki beragam status seperti areal penggunaan lain (APL), hutan produksi yang dapat dikonversi, dan hutan produksi tetap. Hal ini mengundang banyak pertanyaan dari berbagai kalangan.
“Ini kan belum fix, jadi kami tunggu perintah dan keputusan pemerintah pusat saja. Kalau diberikan kesempatan itu kami sudah siap,” ungkap Bupati Katingan Sakariyas ditemui di sela-sela kunjungan presiden.
Sakariyas mengungkapkan, pihaknya belum banyak melakukan persiapan untuk pemindahan ibu kota karena belum ada kepastian. Namun, pihaknya sudah menyiapkan dan mengetahui daerah yang akan diusulkan di Kabupaten Katingan.
“Kami fokus sambut Presiden dulu besok di Katingan. Kalau sudah jelas juga semua pasti akan tahu,” ungkap Sakariyas.