Prabowo: Petugas Pemilu yang Meninggal agar Divisum
Oleh
NIKOLAUS HARBOWO/MUHAMMAD IKHSAN MAHAR
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS – Calon presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto, menyampaikan belasungkawa atas meninggalnya 500 lebih petugas dalam Pemilu 2019. Prabowo meminta agar pihak berwajib mengusut tuntas masalah itu dengan melakukan visum terhadap petugas yang meninggal.
"Kami mengucapkan belasungkawa yang sebesar-besarnya atas meninggalnya 500 lebih petugas pemilu dari berbagai tingkatan yang telah meninggal dalam proses pemilu ini," ujar Prabowo di kediamannya, Jakarta, Selasa (8/5/2019).
Prabowo ditemani Ketua Dewan Pertimbangan Partai Berkarya Titiek Soeharto; anggota Dewan Pembina Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandiaga Salahuddin Uno, Amien Rais; Ketua BPN Djoko Santoso; Direktur Relawan BPN Ferry Mursyidan Baldan, dan Ketua Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) Ulama Yusuf Muhammad Martak.
Menurut catatan Kompas, berdasarkan data Komisi Pemilihan Umum per Sabtu (4/5/2019) pukul 16.00 WIB, ada 554 petugas pemilu telah meninggal dan 3.778 orang sakit. Mereka terdiri dari petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS), Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu), dan polisi.
Prabowo menyampaikan, fenomena itu baru kali pertama terjadi dalam sejarah pemilu Indonesia. Oleh karena itu, perlu ada pemeriksaan medis lebih lanjut oleh pihak berwajib untuk mencari penyebab kematian tersebut.
"Kami merasa perlu dilakukan visum dan pemeriksaan medis kepada petugas-petugas yang meninggal itu. Kami mohon pihak berwajib untuk menyelesaikan dan mengusut hal ini supaya jelas apa yang terjadi sebenarnya," tutur Prabowo.