Keputusan pemerintah terkait lokasi pemindahan ibu kota negara beserta kajiannya ditargetkan selesai tahun ini. Dalam kunjungannya ke Kalimantan Tengah, Presiden RI Joko Widodo menilai daerah di Pulau Kalimantan secara geografis lebih siap dibanding tempat lainnya. Meskipun demikian persiapan infrastruktur belum siap.
Oleh
DIONISIUS REYNALDO TRIWIBOWO
·4 menit baca
PALANGKARAYA, KOMPAS – Keputusan pemerintah terkait lokasi pemindahan ibu kota negara beserta kajiannya ditargetkan selesai tahun ini. Dalam kunjungannya ke Kalimantan Tengah, Presiden RI Joko Widodo menilai daerah di Pulau Kalimantan secara geografis lebih siap dibanding tempat lainnya. Meskipun demikian persiapan infrastruktur belum siap.
Presiden Joko Widodo mengunjungi Desa Tumbang Talaken, Kecamatan Manuhing, Kabupaten Gunung Mas pada Rabu (8/5/2019). Wilayah di desa itu merupakan salah satu lokasi yang disiapkan pemerintah daerah Kalteng untuk menjadi calon pemindahan ibu kota.
Kami mencari lokasi yang bisa dikuasai oleh pemerintah tanpa ganti rugi yang berlebihan. Kami lihat peruntukkannya dan kendali ada di tangan siapa, kalau di tangan pemerintah tentunya lebih mudah
Dalam kunjungannya, Joko Widodo didampingi oleh Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional RI Bambang Brodjonegoro, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, Menteri Agraria dan Tata Ruang RI Sofyan Djalil, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, dan beberapa pejabat daerah.
Di sela-sela kunjungan, Menteri PPN/Bappenas Bambang Brodjonegoro mengungkapkan, kajian dan penentuan lokasi pemindahan ibu kota ditargetkan selesai tahun ini. Pihaknya mencari lokasi yang sesuai dengan peruntukkannya dan bukan milik pihak swasta.
“Kami mencari lokasi yang bisa dikuasai oleh pemerintah tanpa ganti rugi yang berlebihan. Kami lihat peruntukkannya dan kendali ada di tangan siapa, kalau di tangan pemerintah tentunya lebih mudah,” ungkap Bambang.
Banyak masalah
Bambang juga mencermati persoalan tata ruang di Kalteng yang memiliki banyak masalah. Menurutnya urusan tata ruang harus diselesaikan sebelum ibu kota dipindahkan. Pemerintah pusat pun akan mendorong daerah untuk menyelesaikan persoalan tersebut.
“Itu (tata ruang) kan tugasnya daerah dan kami masih belum memilih, kami kaji dulu dan targetnya tahun ini sudah ditentukan lokasinya,” ungkap Bambang.
Dalam kunjungannya, Joko Widodo melihat langsung kawasan yang disiapkan pemerintah daerah di Kabupaten Gunung Mas. Lokasi itu saat ini kondisinya sebagian besar merupakan hutan sekunder dan sebagiannya lagi ditanami beberapa komoditas pertanian, seperti karet dan pohon sawit.
Jokowi juga berdiskusi dengan Gubernur Kalteng Sugianto Sabran dan Bupati Gunung Mas Arton Dohong terkait lokasi. Dalam diskusi itu Jokowi membahas persoalan infrastruktur, sumber air, dan banyak hal lainnya.
“Secara geografis di Kalimantan lebih siap karena daerahnya luas sekali. Tetapi kalau melihat infrastrukturnya harus mulai dari nol lagi,” kata mantan Gubernur DKI Jakarta itu.
Jarak Desa Tumbang Talaken dari ibu kota Provinsi Kalteng, Kota Palangkaraya mencapai 143 kilometer dengan waktu tempuh lebih kurang tiga jam. Sepanjang perjalanan memasuki desa tersebut, dalam pantauan Kompas, banyak sekali jalan berlubang atau aspal jalan yang keropos. Selain itu, jalan di sekitar desa masih banyak yang belum beraspal.
Desa ini juga berbatasan langsung dengan beberapa perusahaan perkebunan sawit juga sungai. Menurut warga sekitar, desa yang berada di antara bukit-bukit itu tidak pernah dilanda banjir karena posisi desa yang lebih tinggi meski diapit sungai Katingan dan Sungai Kahayan.
Secara geografis di Kalimantan lebih siap karena daerahnya luas sekali. Tetapi kalau melihat infrastrukturnya harus mulai dari nol lagi
Syamsudin (45), warga Tumbang Talaken, mengungkapkan, selain persoalan jalan, warga sudah sering kali mengajukan permohonan untuk kestabilan listrik. Di desa itu listrik biasanya menyala bergantian siang atau malam dan tidak pernah berlangsung 24 jam.
“Jadi warga di sini pakai jenset atau generator yang lebih besar karena listrikya tidak bisa diprediksi kadang hanya menyala di siang hari, kadang malam hari, sering juga pemadaman giliran,” ungkapnya.
Kabupaten Gunung Mas masuk dalam segitiga emas yang disiapkan Pemerintah Provinsi Kalteng untuk menjadi ibu kota dengan total luas lahan 300.033,66 hektar. Rinciannya, 112.279,85 hektar di Kabupaten Katingan, 121.049,83 hektar di Kabupaten Gunung Mas, dan 66.703,96 hektar di Kota Palangka Raya.
“Kami berharap ini disetujui, kami selaku pemerintah daerah siap memfasilitasi itu. apalagi ini perintah kan,” ungkap Bupati Gunung Mas Arton Dohong.
Bentuk tim
Jokowi juga menyampaikan, pihaknya akan kembali membentuk tim besar dan tim kecil untuk memantau semua wilayah yang dicalonkan menjadi ibu kota. Tim kecil akan datang ke daerah-daerah tersebut tanpa sepengetahuan pemerintah daerah.
“Nanti tim itu akan melaporkan kepada saya soal kajian yang dibuat. Saya ini ke lokasi-lokasi itu tujuannya hanya satu, mencari feeling-nya supaya kalkulasinya bisa lebih mudah,” ungkap Jokowi.
Jokowi menambahkan, pemindahan ibu kota merupakan salah satu upaya untuk menjadikan Indonesia masuk sebagai negara maju. “Ini (pemindahan ibu kota) merupakan rencana jangka panjang bisa 50 atau 100 tahun lagi,” katanya.