Kondisi Rafael Nadal menjelang tampil pada turnamen ATP Masters 1000 Madrid, Rabu (8/5/2019), diragukan karena dirinya mengalami flu perut.
Oleh
Yulia Sapthiani
·3 menit baca
Untuk pertama kalinya sejak 2015, Rafael Nadal akan tampil dalam turnamen ATP Masters 1000 Madrid tanpa berbekal gelar juara dari Monte Carlo Masters dan ATP 500 Barcelona.
MADRID, SELASA — Kondisi Rafael Nadal menjelang tampil pada turnamen ATP Masters 1000 Madrid, Rabu (8/5/2019), diragukan karena dirinya mengalami flu perut. Akibat sakit sejak akhir pekan lalu, petenis yang dijuluki ”Raja Lapangan Tanah Liat” itu batal menghadiri konferensi pers yang dijadwalkan pada Senin (6/5/2019) malam waktu setempat.
Namun, dia sempat menghadiri acara perpisahan untuk seniornya, David Ferrer, yang akan pensiun setelah tampil di Madrid Masters. Jadwal konferensi pers lima kali juara Madrid Masters itu mundur menjadi Selasa, sehari sebelum melawan petenis Kanada, Felix Auger-Aliassime (18).
Dalam persaingan sesama petenis muda Kanada pada babak pertama, Auger-Aliassime mengalahkan Denis Shapovalov (20), 6-2, 7-6 (9-7). Hingga Selasa malam WIB, belum ada kabar lain tentang Nadal.
Jika sakit itu mengganggunya, hasil tanpa gelar sejak awal 2019 bisa jadi semakin panjang. Sebelum tampil di Madrid, Nadal hanya menjadi semifinalis pada Monte Carlo Masters dan ATP 500 Barcelona, turnamen—yang bersama Grand Slam Perancis Terbuka—telah dijuarainya masing-masing sebelas kali. Di Monte Carlo, dia dikalahkan Fabio Fognini. Adapun Dominic Thiem menaklukkannya di Barcelona.
Hasil ini mengulang situasi pada 2015. Saat itu, Nadal tak mendapat satu gelar pun dari turnamen Masters dan Grand Slam, termasuk di lapangan tanah liat yang menjadi favoritnya. Dia gagal pada semifinal Monte Carlo, perempat final Barcelona, final Madrid, dan perempat final Roma. Di Roland Garros, Paris, Nadal dihentikan Novak Djokovic pada perempat final.
Namun, Nadal tak begitu khawatir. Setelah dikalahkan Thiem di Barcelona, petenis peringkat kedua dunia itu justru mengatakan cukup puas akan penampilannya karena meningkat dibandingkan dengan ketika melawan Fognini.
Thiem dan Djokovic, yang tampil pada babak kedua, Selasa, juga menilai Nadal tetap membahayakan di tanah liat. ”Selama Rafa bisa main, dia tetap favorit dan petenis terbaik di lapangan jenis ini,” ujar Thiem, yang bertemu petenis jangkung Amerika Serikat, Reilly Opelka, Rabu dini hari WIB.
”Dia selalu favorit juara dalam setiap turnamen tanah liat, terutama di Madrid. Dia bermain di rumahnya sendiri,” kata Djokovic yang menang atas Taylor Fritz (AS), 6-4, 6-2, pada babak kedua.
Djokovic, yang merayakan 250 pekan (tak beruntun) sebagai petenis nomor satu dunia pekan ini, mendapat hasil yang tak terlalu bagus setelah menjuarai Australia Terbuka, Januari. Dia gagal memenangi tiga Masters 1000, yaitu Indian Wells (babak ketiga), Miami (babak keempat), dan Monte Carlo (perempat final).
”Dalam beberapa bulan terakhir, saya tak bermain bagus. Perlahan, saya mencoba memperbaikinya. Semoga saya bisa bermain dengan kemampuan terbaik,” kata Djokovic, juara Madrid Masters 2011 dan 2016.
Adapun kembalinya Roger Federer ke lapangan tanah liat setelah absen tiga tahun diawali dengan laga melawan Richard Gasquet pada babak kedua, Rabu dini hari WIB. Itu menjadi penampilan pertamanya pada turnamen tanah liat sejak Roma Masters 2016.
Juara melaju
Pada tunggal putri, dua petenis yang menjuarai WTA Premier Mandatory Madrid tiga tahun terakhir, Simona Halep (juara 2016 dan 2017) dan Petra Kvitova (2018), melaju ke babak ketiga. Halep, unggulan ketiga, menang atas Johanna Konta, 7-5, 6-1, Selasa, dan akan berhadapan dengan Viktoria Kuzmova pada babak ketiga.
Sehari sebelumnya, Kvitova mengalahkan Kristina Mladenovic, 6-3, 7-6 (7-5). ”Saya senang bisa memenangi tie-break karena terkadang itu menjadi masalah. Itu adalah pertandingan ketat dan saya berusaha keras hingga akhir,” ujar Kvitova, yang memenangi dua turnamen tahun ini, termasuk turnamen tanah liat di Stuttgart, Jerman, April. (AP/REUTERS)