TOKYO, KAMIS — Bursa saham Asia mencapai posisi terendah enam pekan di awal perdagangan pada hari Kamis (9/5/2019) karena meningkatnya ketegangan menjelang negosiasi perdagangan AS-China di Washington. Perkembangan perang dagang kedua negara itu memicu kekhawatiran baru tentang prospek ekonomi global.
Wakil Perdana Menteri China Liu He diharapkan mencoba menyelamatkan kesepakatan selama negosiasi dengan AS pada hari Kamis dan Jumat pekan ini. Fokus investor adalah keinginan China menghindari kenaikan tajam pada tarif barang-barang asal China yang dijadwalkan mulai berlaku pada hari Jumat oleh Washington.
Indeks MSCI dari saham Asia Pasifik di luar Jepang turun 0,3 persen ke level terendah sejak 28 Maret. Saham memperpanjang kerugian sebelumnya dalam perdagangan di pasar Asia setelah Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengatakan bahwa China ”melanggar kesepakatan” dalam pembicaraan perdagangan dengan Washington dan akan menghadapi tarif impor lebih lanjut jika tidak ada kesepakatan yang tercapai.
Rata-rata Indeks Nikkei Jepang turun 0,9 persen ke level terendah lima pekan, sementara KOSPI Korea Selatan turun 0,8 persen dan pasar saham Australia justru naik 0,3 persen.
Trump mengancam menaikkan tarif menjadi 25 persen dari 10 persen pada impor China senilai 200 miliar dollar AS pada hari Jumat. Sementara Beijing mengancam membalas jika tarif impor AS naik tanpa merinci lebih lanjut.
Kazuhiko Fuji, senior fellow di RIETI, sebuah think-tank yang berafiliasi dengan pemerintah Jepang, mengatakan, pembicaraan bilateral AS-China tampak rapuh. ”Saya akan curiga AS hanya akan mengultimatum China,” katanya.
Saham Wall Street mengakhiri sesi perdagangannya dengan datar menjadi lebih rendah semalam. Indeks Dow Jones Industrial Average naik tipis, S&P 500 dan Nasdaq Composite masing-masing turun 0,2 persen dan 0,3 persen. Di pasar mata uang, poundsterling melemah pada tanda-tanda bahwa pembicaraan Brexit antara pemerintah Inggris dan partai oposisi utama negatif. Poundsterling jatuh di bawah level psikologis kunci 1,30 per dollar AS, menyentuh level terendah enam hari dan terakhir diperdagangkan pada level 1,301 per dollar AS.
Indeks dollar AS terhadap enam mata uang utama terpantau mendatar, dengan mata uang utama lainnya juga terbatas pada kisaran sama dengan sebelumnya. Euro sedikit berubah pada level 1,1194 per dollar AS, demikian juga nilai tukar yen pada level 109,96 per dollar AS.
Di pasar komoditas, berjangka minyak naik pada hari Rabu, didorong oleh penurunan mengejutkan pada stok minyak mentah AS. Namun, peningkatan perdagangan AS-China yang meningkat membatasi keuntungan karena investor khawatir tentang prospek global untuk permintaan energi. Minyak mentah berjangka, Brent, turun 0,4 persen menjadi 70,03 dollar AS per barel, sementara minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS juga turun 0,5 persen menjadi di level 61,82 dollar AS per barel. (REUTERS)