Lima Stasiun MRT Terintegrasi Bus Transjakarta

KOMPAS/RIZA FATHONI

Area pedestrian eks Jalan Kendal di kolong Jalan Sudirman, Jakarta Pusat, Selasa (26/3/2019). Wilayah yang ditata sebagai kawasan transit oriented development (TOD) ini menghubungkan Stasiun KRL Sudirman, Stasiun Kereta Bandara BNI City, Stasiun MRT Dukuh Atas, dan halte Transjakarta reguler melalui jalur pedestrian. Penataan area khusus bagi pejalan kaki tersebut untuk mempermudah perpindahan penumpang dari moda transportasi satu ke moda lain.

JAKARTA, KOMPAS — Lima stasiun MRT segera terintegrasi dengan bus Transjakarta. Integrasi ini dituangkan dalam Peraturan Gubernur Nomor 79 Tahun 2019. Sebelumnya, 10 rute nonkoridor Transjakarta terintegrasi dengan stasiun MRT.

Agung Wicaksono, Direktur Utama PT Transportasi Jakarta, Kamis (9/5/2019), mengatakan, integrasi justru meningkatkan jumlah penumpang. Pada 3 Mei, Transjakarta bahkan melayani 800.000 penumpang.

William P Sabandar, Direktur Utama PT MRT Jakarta, 29 April, mengatakan, lima stasiun MRT itu adalah Stasiun ASEAN, Blok A, Haji Nawi, Cipete Raya, dan Fatmawati.

Menurut Direktur Operasional Transjakarta Daud Joseph, bus yang digunakan adalah bus kecil atau sedang.

Dengan integrasi lima stasiun itu, Transjakarta mengembangkan rute berbasis kawasan. Semua penduduk di kawasan permukiman akan ditarik untuk bisa menggunakan layanan MRT sehingga layanan berbasis kawasan ini menjadi layanan pengumpan untuk MRT.

Baca juga: Mencari Integrasi Sepenuh Hati